Pemda diminta perlancar pembangunan bendungan Temef

id Jefri

Pemda diminta perlancar pembangunan bendungan Temef

Anggota Komisi IV DPRD NTT Jefri Un Banunaek (ANTARA Foto/dok)

Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) diminta untuk segera menyelesaikan semua persoalan dengan masyarakat setempat guna memperlancar proses pembangunan Bendungan Temef yang sudah selesai ditender itu.
Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) diminta untuk segera menyelesaikan semua persoalan dengan masyarakat setempat guna memperlancar proses pembangunan Bendungan Temef yang sudah selesai ditender itu.

"Saya berharap agar masalah pembebasan lahan ke lokasi bendungan itu segera dituntaskan agar proyek raksasa itu segera dibangun untuk memenuhi kebutuhan air baku bagi rakyat, serta sektor pertanian dan peternakan," kata anggota Komisi IV DPRD Nusa Tenggara Timur Jefri Un Banunaek kepada Antara di Kupang, Jumat (20/4).

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kabupaten Timor Tengah Selatan itu mengatakan berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak Balai Sungai Nusa Tenggara II NTT proses tender untuk pembangunan bendungan itu sudah selesai dilakukan.

Bendungan Temef merupakan bendungan terbesar di Nusa Tenggara Timur itu akan dikerjakan oleh dua BUMN (Badan Usaha Milik Negara), masing-masing PT Waskita Karya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero).

Baca juga: Kementerian PUPR ganti rugi jalan menuju Temef
Baca juga: Bendungan Temef Terbesar di NTT


Ketika ditanya mengenai masalah di area genangan air, wakil rakyat dari PKPI itu mengatakan ia sudah melakukan koordinasi dengan pihak Balai Sungai, dan mengatakan hal itu bukan sebuah persoalan yang serius.

"Mungkin luasannya akan direvisi, tetapi bukan menjadi kendala yang berarti," katanya dan mengharapkan agar kendala-kendala tersebut segera diselesaikan agar proses pembangunan bendungan tersebut segera terwujud.

Bendungan Temef merupakan salah satu dari tujuh proyek bendungan yang diproyeksikan Presiden Joko Widodo untuk Nusa Tenggara Timur, selain Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang yang sudah beroperasi.

Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu yang hanya menunggu proses peresmiannya, Bendungan Lambo di Kabupaten Nagekeo, Bendungan Napunggete di Kabupaten Sikka serta Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang. Sedang, proyek Bendungan Kolhua ditarik ke Kabupaten Belu, karena warga Kolhua menolak pembangunan bendungan tersebut di wilayah mereka.