Kupang (AntaraNews NTT) - Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Nusa Tenggara Timur mengimbau masyarakat di provinsi berbasis kepulauan itu berhati-hati dengan penyebaran uang palsu menjelang hari besar keagamaan (HBK).
"Biasanya menjelang hari besar keagamaan banyak penyebaran uang palsu di tengah masyarakat banyak terjadi. Oleh karena itu, masyarakat harus berhati-hati," kata Kepala BI Perwakilan NTT Naek Tigor Sinaga kepada wartawan di Kupang, Senin (14/5).
Ia mengatakan bahwa BI akan terus mengedukasi masyarakat agar bisa mengetahui jenis-jenis uang palsu yang menyebar di wilayah NTT.
Tigor merasa bersyukur karena sejak Januari hingga saat ini peredaran uang palsu di NTT masih tergolong masif dalam arti bahwa tidak ditemukannya peredaran uang palsunya.
Baca juga: BI NTT siapkan Rp1,7 triliun untuk mudik Lebaran
Naek Tigor juga menambahkan pihak BI sendiri saat ini sudah bekerja sama dengan dua instansi hukum, yakni polisi dan kejaksaan untuk jika ditemukan akan ditindak tegas.
"Kami sudah bekerja sama dengan pihak kepolisian dan kejaksaan. Kalau menemukan ada pelaku penyebaran uang palsu langsung ditangkap dan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya.
Terkait dengan persediaan uang menjelang Ramadan 1439 Hijriah dan Lebaran 2018, Tigor mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan kurang lebih Rp1,7 triliun yang disebar di sejumlah Bank dan delapan kas titipan di NTT.
Jumlah itu, menurut dia, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,5 triliun.