BMKG imbau warga waspadai potensi rob di tiga wilayah di NTT

id Banjir pesisir,banjir rob,NTT,bencana NTT,cuaca ekstrem

BMKG imbau warga waspadai potensi rob di tiga wilayah di  NTT

Ilustrasi - Banjir pesisir melanda wilayah Kecamatan Adonara, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat (2/4/2021). (ANTARA/HO-Dok. Warga Kecamatan Adaonara Syahdan Ana'Same)

Oleh sebab itu masyarakat di wilayah berpotensi terdampak agar lebih siaga dan mengantisipasi dampak banjir pesisir,"
Kupang (ANTARA) - Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Syaeful Hadi mengimbau warga mewaspadai akan ancaman banjir rob yang berpotensi terjadi pada tiga wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT). 

"Potensi fenomena banjir pesisir (rob) diprediksi terjadi pada 3-5 Desember 2021 di tiga titik wilayah yaitu pesisir selatan Pulau Flores, pesisir selatan Pulau Sumba, dan pesisir Pulau Sabu dan Raijua," kata dia di Kupang, Kamis (2/12)

Ia menjelaskan banjir rob berpotensi terjadi akibat adanya pengaruh dari aktivitas astronomi di mana fase gerhana matahari total yaitu terjadi ketika bulan bergerak dalam orbitnya antara bumi dan matahari atau yang dikenal dengan okultasi.

Gerhana ini terjadi di bulan baru ketika matahari dan bulan berada dalam konjungsi satu sama lain.

Baca juga: BMKG: Waspadai hujan lebat di wilayah Flores barat
Baca juga: BMKG ingatkan 4 wilayah di Ngada waspada banjir dan tanah longsor


Hal itu dapat menyebabkan potensi air laut pasang maksimum, kondisi gelombang tinggi, serta ditunjang dengan curah hujan tinggi dapat mempengaruhi dinamika wilayah pesisir di NTT berupa potensi banjir pesisir.

"Oleh sebab itu masyarakat di wilayah berpotensi terdampak agar lebih siaga dan mengantisipasi dampak banjir pesisir," katanya.

Syaeful mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan terkini informasi cuaca maritim dari BMKG melalui melalui nomor kontak 03808561910 atau 081215122192 atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

"Jadi masyarakat di daerah berpotensi terdampak agar terus siaga dan melakukan mitigasi untuk mengurangi risiko bencana banjir rob," katanya.