Kupang (ANTARA) - Hujan dengan intensitas tinggi yang turun sejak Senin (21/2) hingga Jumat (25/2) menyebabkan banjir dan tanah longsor di delapan desa di Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Camat Palue Rodolfus Riba saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Sabtu (26/2) mengatakan bahwa bencana itu melanda Desa Maluriwu, Ladolaka, Tuanggeo, Rokirole, Nitung Lea, Lidi, Kesokoja, dan Reruwairere.
"Tanaman pangan terendam banjir dan rusak, bahkan ada yang terbawa arus," katanya.
Baca juga: Banjir terjang dua desa di Kabupaten Kupang
Rudolfus mengatakan bahwa longsoran tanah, pasir, dan bebatuan menutup bagian ruas jalan di desa-desa yang terdampak bencana di Kecamatan Palue, pulau terluar di wilayah Kabupaten Sikka.
"Jalur transportasi putus total akibat bencana alam," kata dia.
Selain itu, menurut dia, bencana banjir menyebabkan Jembatan Oje Ubi Kecil rusak berat sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.
Baca juga: 94 warga Kabupaten Kupang mengungsi karena banjir
Rudolfus mengatakan bahwa warga di desa-desa yang terdampak bencana kesulitan mengangkut komoditas ke Kota Maumere.
"Saya sendiri merasakan. Sempat terlambat kapal karena kami harus jalan kira-kira tiga kilometer untuk bisa ke pelabuhan agar bisa menyeberang ke Maumere," kata dia.
Namun, dia bersyukur bencana alam tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Dia berharap pemerintah daerah membantu memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana.
Delapan desa di Kabupaten Sikka diterjang banjir dan longsor
Tanaman pangan terendam banjir dan rusak, bahkan ada yang terbawa arus