BI NTT dorong digitalisasi ekonomi dan keuangan UMKM

id BI, NTT, Digitalisasi ekonomi masyarakat.

BI NTT dorong digitalisasi ekonomi dan keuangan UMKM

Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man (kedua kanan) didampingi Kepala Bank Indonesia (BI) Wilayah Perwakilan Nusa Tenggara Timur I Nyoman Ariawan Atmaja melakukan scan barcode QRIS saat membeli sembako di salah satu stand milik seorang pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam program UMKM Bangkit Optimis di Kota Kupang, NTT, Jumat (1/4/2022). Program tersebut diluncurkan dalam rangka mendorong agar para pelaku UMKM di NTT menggunakan QRIS sebagai alat transaksi pembayaran yang aman guna menghindari kontak langsung dengan pembeli. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.

...Kita ingin agar dengan peluncuran Program UMKM Bangkit Optimis ini masyarakat  juga terbiasa menggunakan QRIS sebagai pembayaran digital

Kupang (ANTARA) - Kantor Bank Indonesia (BI) Wilayah Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) berupaya terus mendorong digitalisasi ekonomi dan keuangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) guna menopang pemulihan ekonomi nasional, khususnya di Kota Kupang.

Kepala BI wilayah Perwakilan NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, di Kupang, Jumat, (1/4) mengatakan selain hal tersebut pihaknya juga mendorong agar terjadi pengendalian inflasi di daerah itu.

"Kita ingin agar masyarakat dengan peluncuran Program UMKM Bangkit Optimis ini juga terbiasa menggunakan QRIS sebagai pembayaran digital," katanya.

Ia mengatakan Program UMKM Bangkit Optimis itu merupakan upaya dari Bank Indonesia NTT khususnya dalam rangka hari raya, agar masyarakat dapat mengakses sembako murah.

Dengan sembako yang murah, ujar dia, inflasi di Kota Kupang dapat terjaga, kemudian masyarakat juga terbiasa menggunakan QRIS sebagai pembayaran digital.

"Jadi kita ingin agar baik masyarakat dan UMKM selalu bertransaksi secara digital," ujar dia.

Lebih lanjut, kata dia, ada tiga pilar yang dilakukan oleh BI untuk memberdayakan para pelaku UMKM di NTT. Tiga pilar itu diantaranya adalah membangun kelembagaan.

Menurut dia, melalui kelompok-kelompok UMKM, BI berusaha membangun kelembagaannya sehingga kelembagaan UMKM itu kuat sehingga mampu berkembang.

Kemudian yang kedua adalah kompetensi untuk mengetahui bagaimana UMKM Itu berproduksi dari hulu ke hilir, seperti bagaimana memasarkan dan bagaimana memproduksi nya.

Baca juga: BI NTT targetkan 345.000 pengguna baru QRIS pada 2022

Yang terakhir adalah BI berusaha memberikan akses yang muda ke lembaga keuangan yang bisa diakses oleh para pelaku UMKM sehingga memudahkan mendapatkan modal usaha.

Baca juga: BI dorong pemda di NTT lakukan hilirisasi komoditi mete

"Salah satu contoh adalah sudah adanya kredit tanpa bunga atau 0 persen dari Bank NTT yang dapat membangun berkembangnya UMKM," ujar dia.