BPBD NTT lakukan mitigasi bencana kekeringan pada masa pancaroba

id bpbd,bencana kekeringan,mitigasi,NTT

BPBD NTT lakukan mitigasi bencana kekeringan pada masa pancaroba

Penyuluh Bencana BPBD Provinsi NTT Yusta Roli Ramat (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

...Kami sudah sampaikan Instruksi Gubernur kepada kepala daerah se-NTT terkait peralihan musim ini dan diseminasi informasi melalui berbagai media
Maumere (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT melakukan langkah mitigasi bencana kekeringan sebagai bentuk kewaspadaan terhadap peralihan musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba.

"Kami sudah sampaikan Instruksi Gubernur kepada kepala daerah se-NTT terkait peralihan musim ini dan diseminasi informasi melalui berbagai media," kata Penyuluh Bencana BPBD Provinsi NTT Yusta Roli Ramat ketika dihubungi dari Maumere, Senin, (18/4).

Melalui surat per 24 Maret 2022, Pemerintah Provinsi NTT memberikan imbauan agar masyarakat melakukan tindakan antisipatif dan preventif.

Beberapa tindakan di antaranya mengecek dan memastikan fungsi saluran air atau drainase di lingkungan kantor/rumah berjalan baik, lalu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang.

Selain itu, pemerintah juga meminta agar masyarakat melakukan pengecekan arus kelistrikan dan atap bangunan rumah/gedung serta mewaspadai adanya penyakit demam berdarah.

Yusta mengatakan BPBD NTT memiliki Dokumen Rencana Kontingensi Kekeringan Tingkat Provinsi NTT yang akan dipakai sebagai acuan jika terjadi tanggap darurat bencana kekeringan di daerah. Dokumen tersebut berisikan standar operasional tanggap darurat penanggulangan bencana kekeringan.

Dalam dokumen itu terdapat pembagian tugas setiap pemangku kepentingan dalam penanganan bencana yang mana melibatkan BMKG, TNI/Polri, BASARNAS, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas PUPR, Balai Wilayah Sungai, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Forum PRB dan lainnya.

Meski belum mendapati laporan bencana kekeringan pada masyarakat, BPBD NTT memiliki kiat "Tanam Air Panen Air" yang mana mendorong masyarakat agar menampung air saat musim hujan untuk dimanfaatkan lagi pada musim kemarau.

Mereka pun giat mengimbau para petani untuk melakukan perubahan pola tanam agar menyesuaikan dengan musim dan menanam tanaman umur pendek yang membutuhkan sedikit atau bisa memanfaatkan mulsa untuk menjaga kelembapan tanah. Tak hanya itu, BPBD juga mengampanyekan budaya hemat air kepada masyarakat.

"Apabila terjadi bencana kekeringan ekstrem, pemerintah melalui BPBD akan mendistribusikan air bersih ke masyarakat terdampak," kata dia.

BMKG telah memberikan prakiraan musim kemarau tahun 2022 di NTT yang akan diawali dengan peralihan musim pada Maret dan April 2022. Puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus 2022.

Baca juga: BPBD terus pantau pergerakan tanah di Manggarai Barat

Baca juga: Gerak cepat BPBD NTT salurkan logistik bantuk 75 KK terdampak banjir di TTU