Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Pertanian Nusa Tenggara Timur Yohanis Tay Ruba, Senin (17/9) memaparkan fokus penyusunan program prioritas sektor pertanian di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini untuk lima tahun ke depan (2018-2023).
Yohanis Tay kepada Antara di Kupang mengatakan meskipun masih disusun dan dalam pembahasan, isu penting yang menjadi fokus dalam penyusunan maupun pembahasan program pertanian lima tahun ke depan adalah produksi dan produktivitas pertanian.
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan upaya yang akan dilakukan pemerintah daerah dalam mendorong produktivitas pertanian di provinsi berbasis kepulauan itu selama lima tahun kepemimpinan Gubernur Viktor Laiskodat-Josef Nae Soi.
Viktor Bungtilu Laiskodat setelah dilantik menjadi Gubernur NTT oleh Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Rabu (5/9), mengatakan akan memberi prioritas pada produksi hasil pertanian sebagai komoditas unggulan NTT, dalam 100 hari masa pemerintahannya.
"Rancangan program prioritas sektor pertanian tahun 2018-2023 sedang disusun dan dalam pembahasan, tetapi ada beberapa hal penting yang menjadi fokus untuk dibahas, yakni pemanfaatan lahan potensial, penyediaan sarana prasarana dan perbenihan, kelembagaan petani dan usaha-usaha jasa pertanian.
Baca juga: Gubernur NTT akan optimalkan produksi pertanian dan peternakan
Dia menambahkan, untuk meningkatkan produksi pertanian maka program kegiatan prioritas yang harus dilakukan adalah penyediaan sarana dan prasana pertanian serta membuka pertanian lahan kering sebagai proyek percontohan.
Selain pembangunan infrastruktur irigasi, pengadaan peralatan utama sistem pertanian, penumbuhan produksi pupuk organik di daerah dan pengendalian distribusi pupuk bersubsidi.
"Peningkatan produksi pangan berupa gerakan olah lahan, bantuan benih dan sarana produksi, pendampingan teknologi, pengendalian hama penyakit dan bantuan penanganan panen dan pascapanen," katanya.
Prioritas lain adalah peningkatan kapasitas usaha dan kelembagaan petani berupa latihan petani dan petugas, pemberdayaan dan bantuan usaha jasa serta pendampingan tokoh agama.
Disamping usaha mandiri benih pertanian di daerah berupa penyediaan benih sumber melalui pemuliaan tanaman, optimalisasi balai benih dan kebun dinas aset pemerintah provinsi.
"Hal lain yang tidak kalah penting dalam mendorong peningkatan produksi pertanian adalah pemberdayaan kelompok penangkar benih sebar di semua kabupaten dan desa mandiri benih," demikian Yohanis Tay Ruba.
Baca juga: Produktivitas pertanian di NTT masih rendah