Jumlah wisatawan ke Komodo lampaui target

id Komodo

Jumlah wisatawan ke Komodo lampaui target

Sejumlah wisatawan mancanegara foto bersama saat seekor Komodo (varanus komodoensis) sedang melintas dalam kawasan Taman Nasional Komodo di Pulau Komodo, NTT.

Balai Taman Nasional Komodo mencatat jumlah pengunjung yang berwisata ke Kawasan Taman Nasional Komodo dari Januari-Agustus 2018 mencapai 126.599 orang, atau melampaui target pencapaian sepanjang 2017.
Kupang (AntaraNews NTT) - Balai Taman Nasional Komodo mencatat jumlah pengunjung yang berwisata ke Kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT dari Januari-Agustus 2018 mencapai 126.599 orang, atau melampaui target pencapaian sepanjang 2017.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Komodo, Dwi Sugiarto ketika dihubungi Antara dari Kupang, Rabu (19/9), mengatakan jumlah kunjungan ini telah melampaui capaian kunjungan sepanjang tahun tahun 2017 lalu sebanyak 125.069 orang.

"Untuk Januari-Agustus 2018 sudah menembus hingga 126.599 dan pasti akan bertambah lagi karena masih ada lebih tiga bulan lagi," katanya dan menambahkan jumlah kunjungan itu didominasi wisatawan mancanegara sebanyak 82.542 orang, sedang wisatawan domestik 44.057 orang.

Ia menjelaskan pertumbuhan jumlah kunjungan ke kawasan wisata yang terkenal sebagai habitat satwa purba komodo (varanus komodoensis) itu telah meningkat hingga 42 persen dibandingkan periode Januari-Agustus 2017.

Sugiarto menyebut, sejumlah faktor pendorong meningkatnya arus kunjungan wisatawan ini di antaranya promosi pariwisata Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo yang semakin masif ke seluruh seantro dunia.

Baca juga: Artikel - Komodo surga bagi wisatawan

"Promosi yang dilakukan kalangan pemerintah, para operator wisata, blogger, maupun pengunjung itu sendiri sangat gencar, ini juga didukung dengan perkembangan media sosial," katanya.

Selain itu, lanjutnya, arus kunjungan didukung pula dengan layanan penerbangan langsung yang hadir dari berbagai daerah seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali, menuju Labuan Bajo.

Menurut Sugiarto, faktor pemicu lainnya juga berupa pengalihan wisatawan dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, ke Labuan Bajo akibat bencana yang terjadi di daerah itu beberapa waktu lalu.

"Banyak wisatawan mancanegara yang dialikan ke sini karena gempa di Lombok yang berdampak pada kelancaran aktivitas wisata di provinsi tetangga itu," katanya. 

Baca juga: Artikel - Akankah IMF-WB mampu tingkatkan kunjungan wisatawan ke NTT?