Kupang (AntaraNews NTT) - Wilayah Sumba Timur di Provinsi Nusa Tenggara Timur, sepanjang Rabu (3/10) hingga pukul 20.38 Wita, diguncang gempa bumi sebanyak 14 kali, namun belum ada laporan mengenai kerusakan yang terjadi di ujung timur Pulau Sumba itu.
"Gempa terakhir dengan parameter sementara 5.4 skala Richter, terjadi pada pukul 19.38.07 WIB," kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Waingapu, Sumba Timur, Arief Tyastama ketika dihubungi Antara dari Kupang, Rabu (3/10) malam.
Menurut dia, lokasi gempa bumi sekitar 10.47 derajat LS dan 120.16 derajat BT, bujur timur, dengan pusat gempa sekitar 58 kilometer barat daya Sumba Timur, pada kedalaman 10 kilometer.
Gempa tersebut dirasakan juga di Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur dengan intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI). Dari 14 kali gempa tersebut, gempa yang dirasakan cukup keras terjadi pada pukul 17.58 Wita.
Gempa tersebut berkekuatan sekitar 5,1 SR dengan lokasi gempa sekitar 10.41 derajat LS dan 120.36 derajat BT, dengan pusat gempa sekitar 47 kilometer sebelah tenggara Sumba Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca juga: Masyarakat Sumba Timur diimbau waspadai gempa susulan
Gempa bumi ini dirasakan juga di Kota Waingapu dengan intensitas II SIG III Modified Mercalli Intensity (MMI). Hingga saat ini, belum ada informasi terkait kerusakan bangunan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
Dipulangkan
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur Tini Tadeus mengatakan, puluhan ibu-ibu dan anak-anak di Sumba Timur yang mengungsi karena gempa pada Selasa, (2/10) sudah dipulangkan.
"Pemerintah sudah menyiapkan kendaraan dan saat ini sedang dalam persiapan untuk mengantar mereka kembali ke rumahnya masing-masing," katanya kepada Antara secara terpisah, Rabu (3/10).
Menurut dia, warga Sumba Timur sebagiannya mengungsi ke pos-pos polisi dan TNI, karena mereka bermukim di wilayah-wilayah pesisirr karena takut terjadi tsunami.
"Petugas sudah meyakinkan mereka bahwa tidak terjadi apa-apa. Informasi-informasi bahwa ada tsunami hanyalah hoax semata," katanya dan menambahkan pada Rabu, (3/10) pagi memang sempat terjadi gempa lagi, tetapi dalam skala kecil.
Baca juga: Sebanyak 23 kali Sumba Timur diguncang gempa
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti arahan BMKG dan badan penangulangan bencana di daerah, sebelum mengambil keputusan, karena justru bisa merugikan diri sendiri.
Kepala BMKG Kampung Baru-Kupang Robert Owen Wahyu secara terpisah mengatakan, pada Rabu (3/10) pagi memang terjadi satu kali gempa, tetapi hanya berskala 3,8 SR saja.
Gempa itu terjadi pada pukul 06.31.11 Wita, berlokasi sekitar 10.37 derajat LS dan 120.30 derajat BT, dengan pusat gempa sekitar 43 km barat daya Sumba Timur pada kedalaman 26 km.