Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga mewaspadai potensi gelombang laut dengan ketinggian hingga empat meter di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama dua hari ke depan.
"Potensi gelombang dengan ketinggian 2,5-4 meter melanda sekitar lima titik perairan di NTT sehingga perlu diwaspadai operator kapal maupun para nelayan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (28/7/2022).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan laut NTT yang berlaku selama dua hari (29-30 Juli 2022) ke depan.
Syaeful menyebutkan kelima titik perairan itu, yakni Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, Samudera Hindia selatan Kupang-Rote, dan perairan selatan Kupang-Rote.
Potensi gelombang tinggi ini, kata dia, berisiko tinggi terhadap pelayaran, terutama kapal feri, sehingga perlu diwaspadai pihak operator kapal.
Selain itu, sejumlah titik perairan lain di NTT juga berpotensi dilanda gelombang hingga 2,5 meter selama dua hari ke depan, yaitu Selat Sumba bagian timur, Selat Alor-Pantar, dan perairan utara Kupang-Rote.
Potensi gelombang ini juga berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal tongkang maupun kapal perahu nelayan.
Hasil analisa kondisi sinoptik menunjukkan arah angin di wilayah Indonesia bagian selatan pada umumnya bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
Syaeful mengimbau pihak operator kapal maupun para nelayan di NTT dapat mencermati potensi tersebut agar tidak mengancam keselamatan dalam pelayaran.
Ia mempersilakan masyarakat agar terus memantau kondisi cuaca di wilayah perairan NTT yang dirilis BMKG sebagai referensi untuk menentukan kegiatan pelayaran yang aman dan lancar.
BMKG: Operator kapal dan nelayan waspada gelombang empat meter
Potensi gelombang tinggi ini, kata dia, berisiko tinggi terhadap pelayaran, terutama kapal feri, sehingga perlu diwaspadai pihak operator kapal...