BI perbanyak Kas Titipan di Pulau 3T
Bank Indonesia (BI) akan memperbanyak Kas Titipan di pulau-pulau terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) di wilayah Provinsi Maluku.
Langit , Maluku Tenggara Barat (AntaraNews NTT) - Bank Indonesia (BI) akan memperbanyak Kas Titipan di pulau-pulau terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) di wilayah Provinsi Maluku.
Kepala Departemen Pengedalian Uang (DPU) BI Heru Pranoto di Kota Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Pulau Jamdena, Provinsi Maluku, Sabtu (3/11), mengatakan bahwa di wilayah Provinsi Maluku hanya ada empat Kas Keliling.
"Provinsi Maluku hanya mempunyai empat Kas Keliling yakni di Kota Tual, Fak-Fak, Namlea, serta Saumlaki," katanya kepada Antara dalam Eskpedisi Kas Keliling untuk pulau-pulau 3T di Provinsi Maluku dan Nusa Tenggara Timur.
Sambil menunggu membuat Kas Titipan di sejumlah pulau 3T, Heru mengatakan BI akan meningkatkan intensitas Ekspedisi Kas Keliling dengan tujuan semakin banyak masyarakat yang terbantu.
Hal ini disampaikannya berkaca dari Pulau Kesui di Kebupaten Seram Timur yang pertukaran uangnya tidak berjalan karena tidak ada bank ataupun kas titipan di daerah itu.
Dalam temuan di lapangan, kata Heru, masyarakat lebih membutuhkan uang-uang kecil dengan pecahan Rp1.000 hingga Rp50.000 yang sudah lama beredar dan lusuh.
Baca juga: Pemerintah Seram Timur apresiasi ekspedisi kas keliling
Di Pulau Kesui sendiri, lanjutnya, ada seorang pengusaha yang menukarkan uang lusuhnya mencapai Rp15 jutaan, bahkan masih banyak uang lusuh yang belum ditukarkan.
"Hal ini tentunya menjadi perhatian BI, untuk terus meningkatkan Ekspedisi Kas Keliling, mengingat masyarakat sangat membutuhkannya," katanya menambahkan.
Ketua Tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T Bonaryadi menanggapi permintaan masyarakat yang sangat membutuhkan penukaran uang lusuh, mengatakan bahwa pihaknya akan melihat jadwal transportasi di setiap pulau.
"Nanti kami akan sesuaikan jadwal dengan transportasi di setiap pulau 3T. Jika memungkinkan akan kami lakukan penukaran uang lusuh. Baik seminggu sekali atau sebulan sekali. Tergantung jadwal kapal," demikian Bonaryadi.
Baca juga: Pelayaran ekspedisi kas keliling daerah 3T dimulai
Kepala Departemen Pengedalian Uang (DPU) BI Heru Pranoto di Kota Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Pulau Jamdena, Provinsi Maluku, Sabtu (3/11), mengatakan bahwa di wilayah Provinsi Maluku hanya ada empat Kas Keliling.
"Provinsi Maluku hanya mempunyai empat Kas Keliling yakni di Kota Tual, Fak-Fak, Namlea, serta Saumlaki," katanya kepada Antara dalam Eskpedisi Kas Keliling untuk pulau-pulau 3T di Provinsi Maluku dan Nusa Tenggara Timur.
Sambil menunggu membuat Kas Titipan di sejumlah pulau 3T, Heru mengatakan BI akan meningkatkan intensitas Ekspedisi Kas Keliling dengan tujuan semakin banyak masyarakat yang terbantu.
Hal ini disampaikannya berkaca dari Pulau Kesui di Kebupaten Seram Timur yang pertukaran uangnya tidak berjalan karena tidak ada bank ataupun kas titipan di daerah itu.
Dalam temuan di lapangan, kata Heru, masyarakat lebih membutuhkan uang-uang kecil dengan pecahan Rp1.000 hingga Rp50.000 yang sudah lama beredar dan lusuh.
Baca juga: Pemerintah Seram Timur apresiasi ekspedisi kas keliling
Di Pulau Kesui sendiri, lanjutnya, ada seorang pengusaha yang menukarkan uang lusuhnya mencapai Rp15 jutaan, bahkan masih banyak uang lusuh yang belum ditukarkan.
"Hal ini tentunya menjadi perhatian BI, untuk terus meningkatkan Ekspedisi Kas Keliling, mengingat masyarakat sangat membutuhkannya," katanya menambahkan.
Ketua Tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T Bonaryadi menanggapi permintaan masyarakat yang sangat membutuhkan penukaran uang lusuh, mengatakan bahwa pihaknya akan melihat jadwal transportasi di setiap pulau.
"Nanti kami akan sesuaikan jadwal dengan transportasi di setiap pulau 3T. Jika memungkinkan akan kami lakukan penukaran uang lusuh. Baik seminggu sekali atau sebulan sekali. Tergantung jadwal kapal," demikian Bonaryadi.
Baca juga: Pelayaran ekspedisi kas keliling daerah 3T dimulai