Penyelamatan First Republic pada Kamis (16/3) awalnya meningkatkan selera risiko pada Jumat (17/3), karena kekhawatiran tentang bank global mereda, membuka jalan bagi lonjakan dolar Australia dan Selandia Baru.
Euro naik 0,66 persen menjadi 1,0675 dolar AS. Sterling terakhir diperdagangkan naik 0,70 persen pada 1,2192 dolar AS, sementara dolar AS turun 0,39 persen terhadap franc Swiss.
Awal pekan ini, franc jatuh paling parah terhadap dolar AS dalam satu hari sejak 2015, ketika Bank Sentral Swiss melonggarkan mata uangnya.
Yen Jepang, yang cenderung menguntungkan pada saat volatilitas atau tekanan pasar yang ekstrem, menguat 1,48 persen versus greenback menjadi 131,77 per dolar AS.
Pejabat Kementerian Keuangan Jepang, Badan Jasa-jasa Keuangan dan Bank Sentral Jepang bertemu pada Jumat (17/3) malam untuk membahas pasar keuangan.
Masato Kanda, Wakil Menteri Keuangan untuk urusan internasional, mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan trilateral bahwa pemerintah, bank sentral, dan pengawas perbankan akan berkoordinasi untuk memastikan stabilitas sistem keuangan.
Dolar Australia, yang sering berkinerja baik saat investor merasa optimis, naik 0,81 persen menjadi 0,671 dolar AS.
Baca juga: Emas melonjak 50,50 dolar
Baca juga: Dolar tertekan di awal sesi Asia
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dolar AS tergelincir karena gejolak perbankan menjerat pasar