Dolar tergelincir akibat gejolak perbankan mengguncang pasar

id dolar AS,indeks dolar,krisis bank,pertemuan Fed,kebijakan Fed,dolar amerika

Dolar tergelincir akibat gejolak perbankan mengguncang pasar

Ilustrasi - Petugas melayani penukaran uang dolar Amerika Serikat (AS) di salah satu gerai penukaran valuta asing, Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama/aa.

Begitu ada satu bank regional yang tumbang, rumah tangga mempertanyakan apakah bank regional bermasalah atau tidak, itu emosi yang wajar dirasakan manusia...
New York/London (ANTARA) - Dolar Amerika Serikat (AS) jatuh pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu, (18/3/2023 pagi WIB), karena penurunan lebih lanjut saham Credit Suisse dan First Republic Bank mengguncang pasar yang takut akan penularan serta meningkatkan kekhawatiran resesi akan terjadi di depan akibat dampak pengetatan kebijakan moneter.

Pemulihan awal di saham Eropa kehabisan tenaga, karena sentimen investor tetap rapuh setelah seminggu bergejolak menyusul kegagalan Silicon Valley Bank pada 10 Maret 2023.

Bank-bank AS telah mencari rekor 153 miliar dolar AS dalam likuiditas darurat dari Federal Reserve dalam beberapa hari terakhir, sementara pinjaman 54 miliar dolar AS untuk Credit Suisse dan 30 miliar dolar AS penyelamatan untuk First Republic gagal menghentikan penurunan saham mereka.

Indeks dolar, ukuran dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,604 persen karena para pedagang menunggu pertemuan kebijakan dua hari Fed yang diperkirakan akan berakhir dengan kenaikan suku bunga seperempat poin persentase pada 22 Maret.

Kontrak untuk Fed fund berjangka menunjukkan probabilitas 61,3 persen bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, menurut Alat FedWatch CME.

Apakah gejolak perbankan minggu lalu mengarah ke resesi langsung sulit dikatakan, kata Mazen Issa, ahli strategi valas senior di TD Securities di New York.

"Ini mungkin meningkatkan kemungkinan bahwa Anda mengalami resesi dan mungkin meningkatkan kemungkinan bahwa Anda mungkin mengalami skenario hard-landing, dinamika resesi yang lebih parah," katanya.

"Begitu ada satu bank regional yang tumbang, rumah tangga mempertanyakan apakah bank regional bermasalah atau tidak, itu emosi yang wajar dirasakan manusia," ujarnya lagi.

Masalah perbankan menghidupkan kembali ingatan akan krisis keuangan tahun 2008, ketika lusinan lembaga gagal atau ditebus dengan miliaran dolar uang pemerintah dan bank sentral.

"Ada pendekatan tunggu dan lihat apa yang akan terjadi dengan ekonomi AS," kata Ed Moya, analis pasar senior di OANDA di New York.

"Sekarang kami tidak memperdebatkan 'soft landing, no landing'. Kami memperdebatkan apakah ini resesi ringan atau berat?" katanya pula.

Penyelamatan First Republic