Tidak ada hal lebih baik selain memulai perjalanan dengan mereka yang berasal dari negara yang kita tuju. Demikian juga ketika melancong ke Qatar. Perjalanan akan terasa lebih menyenangkan ketika menggunakan maskapai nasionalnya, Qatar Airways.
Terbang dari Jakarta menuju Doha terasa lebih spesial dengan pengalaman dan layanan memuaskan diberikan oleh maskapai itu. Baik ketika berada di udara dengan sajian makanan dan minuman lezat, maupun ketika berada di darat dengan Al-Maha Services, yang memberikan kemudahan bagi turis ketika tiba di Bandara Internasional Hamad bahkan sampai keluar dari imigrasi.
Setibanya di Doha, pelancong dapat memulai perjalanan mereka baik dengan menggunakan transportasi umum maupun kendaraan yang lebih privat seperti taksi.
Tak kenal maka tak sayang, perjalanan menjelajah Qatar dapat dimulai dengan menyambangi beberapa museum mereka yang dipenuhi oleh berbagai koleksi menakjubkan. Wisatawan dapat memulainya dengan National Museum of Qatar di Doha yang dikelola oleh Qatar Museums, badan milik pemerintah Qatar.
Museum itu memiliki bentuk yang unik. Dirancang dengan bentuk kristal mawar gurun, batu dengan bentuk kelopak mawar yang biasanya dapat ditemukan di gurun. Koleksi yang dipamerkan di museum tersebut tidak kalah unik, dibagi dalam beberapa galeri dimulai kisah zaman pra-sejarah termasuk fosil hewan yang hidup sekitar 550 juta tahun silam, ketika lempeng Arab mulai terbentuk.
Dipamerkan juga beberapa satwa khas yang hidup di tanah yang kini disebut sebagai Qatar, termasuk oryx yang menjadi simbol ikonik dari Qatar Airways.
Galeri kemudian berlanjut ke area pra-besi dalam bentuk pameran berbagai bentuk tembikar, koin dan perhiasan yang ditemukan di beberapa desa kuno.
Yang unik, Indonesia juga muncul sebagai bagian dari sejarah yang dituturkan lewat koleksi museum nasional Qatar itu. Salah satunya yaitu barang-barang bersejarah yang berhasil ditemukan dari Cirebon Wreck, julukan untuk perabot, emas, perak, batu-batu dan keramik berharga yang berhasil diselamatkan dari sebuah kapal karam pada 970 Masehi di pesisir Pulau Jawa dekat Kota Cirebon.
Banyak objek yang ditemukan dari Cirebon Wreck tersebut memiliki kesamaan dengan barang bersejarah yang ditemukan di Desa Murwab di Qatar, sebuah desa bersejarah yang berdiri pada sekitar tahun 800 Masehi. Peninggalan itu membuktikan perdagangan sudah dilakukan sejak zaman tersebut.
Museum itu juga memiliki koleksi baju-baju tradisional yang digunakan di Qatar sampai dengan berbagai benda bersejarah yang memiliki tempat sendiri di dalam catatan sejarah Qatar modern.
Tempat lain yang perlu dikunjungi bagi mereka yang ingin mengenal lebih baik Qatar adalah Museum of Islamic Art atau yang dikenal sebagai MIA. Terletak di jantung kota Doha, museum itu memiliki ribuan koleksi yang menggiring pengujung untuk mengetahui latar belakang seni Timur Tengah dari berbagai wilayah, termasuk Indonesia.
Dimulai dari galeri pertama yang memperlihatkan perkembangan kaligrafi Islam, museum itu juga memiliki berbagai koleksi yang berasal dari Indonesia termasuk Al-Qur’an kuno abad ke-19 yang berasal dari Jawa sampai dengan songket, kain tradisional khas Sumatera Selatan.
Pameran koleksi artefak di MIA itu sendiri merupakan bagian dari program Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture, sebuah program pertukaran budaya kedua negara yang diadakan Qatar setiap tahun dengan berbagai negara mitra. Tahun ini, Indonesia dan Qatar akan bekerja sama dalam pertukaran budaya dalam bentuk seni, pameran, olahraga, kuliner dan berbagai kegiatan lain.
Qatar juga tengah mempersiapkan museum baru yaitu Art Mill Museum yang rencananya akan dibuka pada 2030. Sebuah pabrik tepung yang dikonversi menjadi museum yang menampilkan berbagai bentuk karya seni modern oleh seniman-seniman internasional.
Mengenal budaya lokal