Kupang (ANTARA News NTT) - PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menerangi sebanyak 425 desa di Nusa Tenggara Timur selama 2017 hingga Januari 2019.
Manager Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UPPK) Kupang PT PLN (Persero) Wilayah NTT, Joko Martono di Kupang, Jumat (18/1), menjelaskan hingga 2016, masih tercatat 1.200 desa di NTT yang belum berlistrik.
Pembangunan listrik desa di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini, kata dia, mulai digenjot sejak 2017 dengan terkontraknya pembangunan listrik untuk 600 desa.
"Proses pengerjaan terus berjalan dan 2018 ada terkontrak lagi sebanyak 11 desa untuk dikerjakan vendor lain," ujarnya.
Ia mengatakan, untuk pengerjaan lanjutan listrik desa di 2019 ditambah dengan kontrak baru sebanyak lima paket dengan jumlah 16 desa.
Joko mengemukakan, pihaknya terus menggenjot realisasi pembangunan listrik desa di provinsi setempat mengingat pemerintah telah memberikan target penyelesaian sampai akhir 2019.
"Meskipun medan geografis di NTT cukup berat tapi tetap harus digenjot," katanya sambil menambahkan untuk mengejar target 100 persen desa berlistrik di provinsi setempat maka lintas intansi lainnya juga dilibatkan.
Di antararanya seperti untuk pemasangan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) dan listrik dari energi baru terbarukan dan konversi energi (EBTKE) yang ditangani oleh Dinas Pertambangan dan Energi.
Baca juga: PLN terangi 5.600 rumah hasil REI NTT
Baca juga: PLN ajak investor tanamkan modalnya di Pulau Flores
PLN NTT terangi 425 desa selama 2017-2019
Pembangunan listrik di Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/ist)
PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menerangi sebanyak 425 desa di Nusa Tenggara Timur selama 2017 hingga Januari 2019.
