Artikel- UMKM dan dukungan pembiayaan BRI di Labuan Bajo
BUMN fokus bersinergi dengan semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk mendukung UMKM
Labuan Bajo (ANTARA) - Sebastian Nggagur tampak menunjukkan barcode QRIS dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) kepada seorang pengunjung yang mampir membeli gantungan kunci buatannya dalam pameran UMKM Rumah BUMN SME's Hub di Waterfront City Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Setelah transaksi berhasil, pria yang akrab disapa Bastian Labora itu melempar senyum hangat sembari mengucapkan terima kasih.
"UMKM saya binaan BRI Cabang Labuan Bajo. Saya difasilitasi ikut pameran dari Kementerian BUMN di sini," katanya ketika ditemui di lapak UMKM Brilian Labuan Bajo, Waterfront City Labuan Bajo, Manggarai Barat, Kamis (11/5).
Dalam lapak UMKM tersebut, terpajang banyak kain-kain tenun dan produk turunannya. Ada pula minuman herbal. Namun, di meja sebelah kanan, gantungan kunci buatan Bastian yang berwarna-warni tampak berjejeran di meja. Ada gambar manta, komodo, rumah adat, dan jenis-jenis ikon menarik Labuan Bajo dalam gantungan kunci itu.
Bastian merupakan perajin gantungan kunci dari resin dengan nama usaha Labuan Bajo Resin Art (Labora). Pegawai swasta ini menghabiskan satu hingga dua jam sehari untuk membuat aksesori tersebut. Dalam sebulan, dia bisa memproduksi 100 buah gantungan kunci yang dia banderol dengan harga Rp40 ribu per biji. Pekerjaan sampingan ini telah dia tekuni sejak tahun 2019 dengan modal awal Rp5 juta.
Namun, keterbatasan alat kerja dan tempat usaha membuat Bastian tidak bisa memproduksi gantungan kunci lebih banyak. Dia mulai merasa kesulitan. Akhirnya, Bastian memberanikan diri mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI Cabang Labuan Bajo.
Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Usai mengajukan usulan pembiayaan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan sebesar Rp10 juta kepada Bastian.
Bastian terharu dengan pembiayaan yang telah dia peroleh dari BRI. Dia mulai memperlengkapi alat kerja dan tempat usahanya semakin diperluas. Kini, dia bisa memproduksi 200 buah gantungan kunci dalam sebulan.
Tiga tahun berlalu, Bastian merasa perlu meningkatkan kualitas produksi. Meski hanya menyasar pasar lokal, Bastian sadar produknya diminati oleh wisatawan mancanegara yang tertarik dengan ikon dalam gantungan kunci resin itu.
Baca juga: Pemimpin delegasi KTT ASEAN tinggalkan Labuan Bajo
Tak tanggung-tanggung, Bastian kembali mendapatkan bantuan pembiayaan dari BRI sebesar Rp25 juta pada tahun 2022. Dia pun memanfaatkan dana tersebut untuk membeli alat kerja tambahan dan bahan baku dari luar Labuan Bajo.
Bastian merasakan manfaat pembiayaan BRI bagi pengembangan usahanya. Dia menyebut BRI tidak pernah mempersulit proses pengajuan hingga pencairan. Selain itu, bunga dari pembiayaan KUR BRI sangat ringan sehingga Bastian tidak merasa terbebani dengan pinjaman tersebut.
Bastian berharap BRI tetap membantu para pelaku UMKM khususnya yang memiliki produk lokal. Apalagi, BRI ada hingga ke pelosok daerah. BRI pun tidak pernah mempersulit proses bantuan pembiayaan. Dia mengajak sesama pelaku usaha untuk mengambil pembiayaan yang disediakan BRI.
Dukungan BRI
BRI sangat menaruh perhatian dan fokus pada segmen UMKM. Dukungan kepada UMKM semakin diperkuat sejak pandemi COVID-19.
Di wilayah Manggarai Barat, BRI Cabang Labuan Bajo memberikan beberapa dukungan, seperti pembinaan, pendampingan, dan pembiayaan.
BRI Cabang Labuan Bajo memiliki 24 UMKM binaan yang tersebar di seluruh wilayah Manggarai Barat. Para pelaku usaha binaan BRI ini mendapatkan pendampingan untuk membuat kemasan yang menarik, promosi produk, dan pemasaran produk.
Selain mendampingi UMKM untuk dapat meningkatkan kualitas produk, BRI Labuan Bajo merasakan pentingnya literasi digital untuk mendukung pemasaran produk.
Baca juga: Artikel - Mengenal tenun Mata Manuk, tradisi dan nilai ekonomi
Untuk itu, BRI Labuan Bajo memberikan pelatihan untuk meningkatkan literasi digital para pelaku usaha lewat edukasi pencatatan pembukuan dan pemanfaatan QRIS.
Berkaitan dengan dukungan pembiayaan, BRI Labuan Bajo memberikan dukungan berupa kredit modal kerja. Kredit yang diberikan terbagi baik KUR maupun pinjaman komersial.
Kepala BRI Kantor Cabang Labuan Bajo, Rama Praditya Jatiarsha mengatakan pembiayaan diberikan secara bertahap. Bagi pelaku usaha yang baru memulai usahanya, BRI bisa memberikan kredit dengan produk KUR yang berkisar dari Rp1 juta hingga Rp500 juta. Apabila usaha tersebut telah berkembang, BRI dapat meningkatkan pembiayaan ke kredit komersial.
Kehadiran BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir saat mengunjungi Rumah BUMN SME's Hub di Waterfront City Labuan Bajo, Manggarai Barat yang menjadi side event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN pada hari Selasa (9/5) lalu mengatakan, UMKM memerlukan tiga dukungan penting yakni pembiayaan, pendampingan, dan pasar.
Erick merinci, pembiayaan KUR telah mencapai Rp335,29 triliun selama tahun 2022 atau 89,89 dari APBN 2022 sebesar Rp373 triliun. Bahkan, 92 persen KUR yang telah disalurkan kepada masyarakat berasal dari bank-bank Himbara (Himpunan Bank Negara).
Selanjutnya, ada PT Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekar) yang telah melakukan pendampingan dan pembiayaan kepada 149 ribu ibu-ibu di Pulau Flores.
Setelah pembiayaan tersebut tersalurkan pada masyarakat, khususnya pelaku UMKM, hal yang menjadi penting lainnya adalah pendampingan agar pembiayaan bisa dapat bermanfaat. Terakhir adalah pasar yang merupakan dukungan utama bagi para pelaku usaha.
Baca juga: Pemimpin delegasi KTT ASEAN tinggalkan Labuan Bajo
Bukan hal yang baru bahwa UMKM adalah ujung tombak dari perekonomian Indonesia. Hal itu telah terbukti dari ketahanan UMKM selama pandemi COVID-19.
Erick pun berharap pameran UMKM yang diselenggarakan di Labuan Bajo dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan UMKM binaan BUMN ke pasar yang lebih tinggi.
"Kita tidak akan melepas mereka sendirian. BUMN fokus bersinergi dengan semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk mendukung UMKM," kata Erick menandaskan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UMKM dan dukungan pembiayaan BRI di Labuan Bajo
Setelah transaksi berhasil, pria yang akrab disapa Bastian Labora itu melempar senyum hangat sembari mengucapkan terima kasih.
"UMKM saya binaan BRI Cabang Labuan Bajo. Saya difasilitasi ikut pameran dari Kementerian BUMN di sini," katanya ketika ditemui di lapak UMKM Brilian Labuan Bajo, Waterfront City Labuan Bajo, Manggarai Barat, Kamis (11/5).
Dalam lapak UMKM tersebut, terpajang banyak kain-kain tenun dan produk turunannya. Ada pula minuman herbal. Namun, di meja sebelah kanan, gantungan kunci buatan Bastian yang berwarna-warni tampak berjejeran di meja. Ada gambar manta, komodo, rumah adat, dan jenis-jenis ikon menarik Labuan Bajo dalam gantungan kunci itu.
Bastian merupakan perajin gantungan kunci dari resin dengan nama usaha Labuan Bajo Resin Art (Labora). Pegawai swasta ini menghabiskan satu hingga dua jam sehari untuk membuat aksesori tersebut. Dalam sebulan, dia bisa memproduksi 100 buah gantungan kunci yang dia banderol dengan harga Rp40 ribu per biji. Pekerjaan sampingan ini telah dia tekuni sejak tahun 2019 dengan modal awal Rp5 juta.
Namun, keterbatasan alat kerja dan tempat usaha membuat Bastian tidak bisa memproduksi gantungan kunci lebih banyak. Dia mulai merasa kesulitan. Akhirnya, Bastian memberanikan diri mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI Cabang Labuan Bajo.
Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Usai mengajukan usulan pembiayaan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan sebesar Rp10 juta kepada Bastian.
Bastian terharu dengan pembiayaan yang telah dia peroleh dari BRI. Dia mulai memperlengkapi alat kerja dan tempat usahanya semakin diperluas. Kini, dia bisa memproduksi 200 buah gantungan kunci dalam sebulan.
Tiga tahun berlalu, Bastian merasa perlu meningkatkan kualitas produksi. Meski hanya menyasar pasar lokal, Bastian sadar produknya diminati oleh wisatawan mancanegara yang tertarik dengan ikon dalam gantungan kunci resin itu.
Baca juga: Pemimpin delegasi KTT ASEAN tinggalkan Labuan Bajo
Tak tanggung-tanggung, Bastian kembali mendapatkan bantuan pembiayaan dari BRI sebesar Rp25 juta pada tahun 2022. Dia pun memanfaatkan dana tersebut untuk membeli alat kerja tambahan dan bahan baku dari luar Labuan Bajo.
Bastian merasakan manfaat pembiayaan BRI bagi pengembangan usahanya. Dia menyebut BRI tidak pernah mempersulit proses pengajuan hingga pencairan. Selain itu, bunga dari pembiayaan KUR BRI sangat ringan sehingga Bastian tidak merasa terbebani dengan pinjaman tersebut.
Bastian berharap BRI tetap membantu para pelaku UMKM khususnya yang memiliki produk lokal. Apalagi, BRI ada hingga ke pelosok daerah. BRI pun tidak pernah mempersulit proses bantuan pembiayaan. Dia mengajak sesama pelaku usaha untuk mengambil pembiayaan yang disediakan BRI.
Dukungan BRI
BRI sangat menaruh perhatian dan fokus pada segmen UMKM. Dukungan kepada UMKM semakin diperkuat sejak pandemi COVID-19.
Di wilayah Manggarai Barat, BRI Cabang Labuan Bajo memberikan beberapa dukungan, seperti pembinaan, pendampingan, dan pembiayaan.
BRI Cabang Labuan Bajo memiliki 24 UMKM binaan yang tersebar di seluruh wilayah Manggarai Barat. Para pelaku usaha binaan BRI ini mendapatkan pendampingan untuk membuat kemasan yang menarik, promosi produk, dan pemasaran produk.
Selain mendampingi UMKM untuk dapat meningkatkan kualitas produk, BRI Labuan Bajo merasakan pentingnya literasi digital untuk mendukung pemasaran produk.
Baca juga: Artikel - Mengenal tenun Mata Manuk, tradisi dan nilai ekonomi
Untuk itu, BRI Labuan Bajo memberikan pelatihan untuk meningkatkan literasi digital para pelaku usaha lewat edukasi pencatatan pembukuan dan pemanfaatan QRIS.
Berkaitan dengan dukungan pembiayaan, BRI Labuan Bajo memberikan dukungan berupa kredit modal kerja. Kredit yang diberikan terbagi baik KUR maupun pinjaman komersial.
Kepala BRI Kantor Cabang Labuan Bajo, Rama Praditya Jatiarsha mengatakan pembiayaan diberikan secara bertahap. Bagi pelaku usaha yang baru memulai usahanya, BRI bisa memberikan kredit dengan produk KUR yang berkisar dari Rp1 juta hingga Rp500 juta. Apabila usaha tersebut telah berkembang, BRI dapat meningkatkan pembiayaan ke kredit komersial.
Kehadiran BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir saat mengunjungi Rumah BUMN SME's Hub di Waterfront City Labuan Bajo, Manggarai Barat yang menjadi side event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN pada hari Selasa (9/5) lalu mengatakan, UMKM memerlukan tiga dukungan penting yakni pembiayaan, pendampingan, dan pasar.
Erick merinci, pembiayaan KUR telah mencapai Rp335,29 triliun selama tahun 2022 atau 89,89 dari APBN 2022 sebesar Rp373 triliun. Bahkan, 92 persen KUR yang telah disalurkan kepada masyarakat berasal dari bank-bank Himbara (Himpunan Bank Negara).
Selanjutnya, ada PT Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekar) yang telah melakukan pendampingan dan pembiayaan kepada 149 ribu ibu-ibu di Pulau Flores.
Setelah pembiayaan tersebut tersalurkan pada masyarakat, khususnya pelaku UMKM, hal yang menjadi penting lainnya adalah pendampingan agar pembiayaan bisa dapat bermanfaat. Terakhir adalah pasar yang merupakan dukungan utama bagi para pelaku usaha.
Baca juga: Pemimpin delegasi KTT ASEAN tinggalkan Labuan Bajo
Bukan hal yang baru bahwa UMKM adalah ujung tombak dari perekonomian Indonesia. Hal itu telah terbukti dari ketahanan UMKM selama pandemi COVID-19.
Erick pun berharap pameran UMKM yang diselenggarakan di Labuan Bajo dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan UMKM binaan BUMN ke pasar yang lebih tinggi.
"Kita tidak akan melepas mereka sendirian. BUMN fokus bersinergi dengan semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk mendukung UMKM," kata Erick menandaskan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UMKM dan dukungan pembiayaan BRI di Labuan Bajo