NTT intensifkan simulasi tanggap gempa bumi bagi pelajar

id simulasi tanggap gempa,kesiagaan menghadapi bencana,mitigasi bencana

NTT intensifkan simulasi tanggap gempa bumi bagi pelajar

Kegiatan simulasi tanggap bencana gempa bumi di SMA Negeri 9 Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/HO-BPBD Provinsi NTT)

Setiap saat apabila terjadi kondisi kedaruratan bencana, anak-anak pelajar diharapkan bisa menyelamatkan diri...
Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengintensifkan pelaksanaan simulasi tanggap gempa bumi bagi pelajar guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

"Simulasi tanggap bencana kami jalankan secara intensif beberapa waktu belakang ini dalam rangka membangun satuan pendidikan yang aman bencana," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT Ambrosius Kodo ketika dihubungi di Kupang, Sabtu, (27/5/2023).

Menurut dia, simulasi tanggap gempa bumi antara lain dilakukan di SMA Negeri 2 Kota Kupang, SMK Negeri 2 Kota Kupang, SMA Negeri 9 Kota Kupang, SMAK Giovanni, dan SMA Kristen Citra Bangsa.

Selain itu, ia mengatakan, pada Sabtu (27/5) kegiatan simulasi tanggap gempa bumi dilaksanakan di SMK Negeri 5 Kota Kupang dan SMK Muhammadiyah Kupang.

Ambrosius menyampaikan, wilayah NTT tergolong rawan mengalami gempa bumi karena dikelilingi dua sumber gempa potensial, yakni sesar naik busur belakang di bagian utara Pulau Flores dan segmen megathrust Sumba.

Oleh sebab itu, dia mengatakan, BPBD berupaya meningkatkan kesiagaan para pelajar di seluruh satuan pendidikan dalam menghadapi bencana.

"Setiap saat apabila terjadi kondisi kedaruratan bencana, anak-anak pelajar diharapkan bisa menyelamatkan diri," katanya.

Melalui pelaksanaan simulasi, Ambrosius menjelaskan, para pelajar dilatih untuk mempraktikkan langkah-langkah yang sudah diajarkan untuk menyelamatkan diri ketika terjadi gempa bumi.

Ia berharap selanjutnya sekolah-sekolah bisa secara mandiri melaksanakan simulasi tanggap darurat bencana.

"Jadi, diharapkan kegiatan simulasi atau edukasi dan sosialisasi seperti ini dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan kesiapsiagaan kita menghadapi potensi bencana gempa bumi," katanya.


Baca juga: Penting edukasi bencana dalam kurikulum pendidikan, menurut FRRB NTT

Baca juga: BPBD Ende perluas edukasi pengurangan risiko bencana pada SPAB