Manggarai Barat berkolaborasi dukung petani masuk industri pariwisata
...Pemkab Manggarai Barat sangat mengapresiasi kerja kolaboratif untuk menunjukkan bahwa para petani Lembor siap menjawab tantangan industri pariwisata di Labuan Bajo
Lewoleba (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur dan Keuskupan Ruteng berkolaborasi untuk mendukung para petani di wilayah itu masuk ke dalam industri pariwisata Labuan Bajo.
"Pemkab Manggarai Barat sangat mengapresiasi kerja kolaboratif untuk menunjukkan bahwa para petani Lembor siap menjawab tantangan industri pariwisata di Labuan Bajo," kata Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dalam keterangan yang diterima di Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, Selasa, (30/5/2023).
Untuk menjawab tantangan industri pariwisata dalam hal rantai pasok pangan, Pemkab Manggarai Barat bersama Keuskupan Ruteng telah mengembangkan pola Pertanian Organik Jadam, Eko Enzime, dan Biosaka dengan melibatkan petani sawah di Pong Nombong Desa Daleng, Kecamatan Lembor yang menjadi kelompok dampingan.
Pola Pertanian Organik Jadam, Eko Enzime, dan Biosaka merupakan proyek percontohan padi organik di Kabupaten Manggarai Barat dengan memanfaatkan lahan seluas lima hektare yang sudah ditanam sejak bulan Februari 2023.
Bupati Edistasius mengatakan kebutuhan beras premium untuk memenuhi kebutuhan industri pariwisata Labuan Bajo masih dipasok dari luar daerah.
Dia memberi contoh momen KTT ke-42 ASEAN lalu yang memasok beras premium dari luar Labuan Bajo karena belum adanya kesiapan beras yang berkualitas.
Menurutnya hal itu sangat ironi dengan kondisi pertanian di Manggarai Barat yang potensial dan didukung oleh sumber daya manusia yang sesungguhnya mampu menjawab tuntutan pasar industri pariwisata Labuan Bajo.
Atas dasar itu, Bupati Edistasius mendorong para petani di Pong Nombong agar dapat menularkan pengetahuan pertanian padi organik itu kepada petani lain di dataran Lembor.
Dia berkeyakinan penggunaan pupuk organik dapat membuat petani merdeka, petani berdaulat, dan petani sejahtera.
"Sebab dengan pola pertanian organik maka biaya produksi sangat rendah, hasil panen meningkat, dan harga jualnya kompetitif," katanya menjelaskan.
Untuk mendukung rantai pasok pada dunia industri pariwisata Labuan Bajo, Bupati Edistasius berjanji akan mengeluarkan Peraturan Bupati yang mengharuskan pelaku usaha hotel dan restoran untuk menggunakan besar produksi petani Manggarai Barat.
Namun dia memberi catatan agar para petani memastikan kualitas padi yang dihasilkan premium dan stok padi harus cukup.
Sementara itu Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat mengatakan bahwa tugas Gereja adalah selalu mendorong dan mencoba mempertemukan umat dengan para pelaku usaha, membuka peluang bagi mereka dengan memanfaatkan jejaring teknologi agar umat bisa menata masa depannya lebih baik.
Baca juga: Artikel - Kaum milenial dan pertanian masa depan
"Gereja mendorong agar pola pertanian organik ini menjadi budaya dalam bertani di Lembor dan di mana saja di keuskupan ini. Terima kasih telah memperkenalkan teknologi baru ini kepada masyarakat untuk kembali ke alam, tanpa merusak ibu bumi dan tidak melukainya," ungkap Uskup Sipri.
Baca juga: Telaah - Menuju kebangkitan petani Indonesia
Adapun panen perdana padi organik tersebut telah dilakukan oleh Bupati Edistasius Endi bersama Uskup Ruteng dan pemangku kepentingan lain, Senin, (29/5/2023).
"Pemkab Manggarai Barat sangat mengapresiasi kerja kolaboratif untuk menunjukkan bahwa para petani Lembor siap menjawab tantangan industri pariwisata di Labuan Bajo," kata Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dalam keterangan yang diterima di Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, Selasa, (30/5/2023).
Untuk menjawab tantangan industri pariwisata dalam hal rantai pasok pangan, Pemkab Manggarai Barat bersama Keuskupan Ruteng telah mengembangkan pola Pertanian Organik Jadam, Eko Enzime, dan Biosaka dengan melibatkan petani sawah di Pong Nombong Desa Daleng, Kecamatan Lembor yang menjadi kelompok dampingan.
Pola Pertanian Organik Jadam, Eko Enzime, dan Biosaka merupakan proyek percontohan padi organik di Kabupaten Manggarai Barat dengan memanfaatkan lahan seluas lima hektare yang sudah ditanam sejak bulan Februari 2023.
Bupati Edistasius mengatakan kebutuhan beras premium untuk memenuhi kebutuhan industri pariwisata Labuan Bajo masih dipasok dari luar daerah.
Dia memberi contoh momen KTT ke-42 ASEAN lalu yang memasok beras premium dari luar Labuan Bajo karena belum adanya kesiapan beras yang berkualitas.
Menurutnya hal itu sangat ironi dengan kondisi pertanian di Manggarai Barat yang potensial dan didukung oleh sumber daya manusia yang sesungguhnya mampu menjawab tuntutan pasar industri pariwisata Labuan Bajo.
Atas dasar itu, Bupati Edistasius mendorong para petani di Pong Nombong agar dapat menularkan pengetahuan pertanian padi organik itu kepada petani lain di dataran Lembor.
Dia berkeyakinan penggunaan pupuk organik dapat membuat petani merdeka, petani berdaulat, dan petani sejahtera.
"Sebab dengan pola pertanian organik maka biaya produksi sangat rendah, hasil panen meningkat, dan harga jualnya kompetitif," katanya menjelaskan.
Untuk mendukung rantai pasok pada dunia industri pariwisata Labuan Bajo, Bupati Edistasius berjanji akan mengeluarkan Peraturan Bupati yang mengharuskan pelaku usaha hotel dan restoran untuk menggunakan besar produksi petani Manggarai Barat.
Namun dia memberi catatan agar para petani memastikan kualitas padi yang dihasilkan premium dan stok padi harus cukup.
Sementara itu Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat mengatakan bahwa tugas Gereja adalah selalu mendorong dan mencoba mempertemukan umat dengan para pelaku usaha, membuka peluang bagi mereka dengan memanfaatkan jejaring teknologi agar umat bisa menata masa depannya lebih baik.
Baca juga: Artikel - Kaum milenial dan pertanian masa depan
"Gereja mendorong agar pola pertanian organik ini menjadi budaya dalam bertani di Lembor dan di mana saja di keuskupan ini. Terima kasih telah memperkenalkan teknologi baru ini kepada masyarakat untuk kembali ke alam, tanpa merusak ibu bumi dan tidak melukainya," ungkap Uskup Sipri.
Baca juga: Telaah - Menuju kebangkitan petani Indonesia
Adapun panen perdana padi organik tersebut telah dilakukan oleh Bupati Edistasius Endi bersama Uskup Ruteng dan pemangku kepentingan lain, Senin, (29/5/2023).