Artikel - Menjaga agar tentara bayaran ala Wagner tak lagi menjadi alat konflik

id wagner,tentara bayaran,konflik rusia ukraina,artikel perang Oleh M Razi Rahman

Artikel - Menjaga agar tentara bayaran ala Wagner tak lagi menjadi alat konflik

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Rabu (7/0/2022). (ANTARA/Aria Cindyara)

...Merupakan fenomena yang mencemaskan bila semakin lama tentara bayaran akan semakin mendapat panggung sebagai alat aktif yang terlibat dalam konflik antarnegara atau antarpemerintahan
Namun, ternyata sejumlah negara lain masih mengemukakan kekhawatirannya dengan pergerakan Wagner, seperti Ukraina dan Polandia yang menyatakan bahwa sebagian tentara Wagner telah tiba di Belarus, sekutu terdekat Rusia di benua Eropa.

Kementerian Pertahanan Belarusia pada Jumat (14/7) juga merilis video yang menunjukkan pasukan Wagner melatih serdadu Belarusia di area pelatihan militer negara tersebut.

Begitu pula muncul video yang disebarkan melalui aplikasi Telegram, yang menunjukkan sosok seperti pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, menyambut para pasukannya di Belarus.

Sosok yang bersuara seperti Prigozhin itu menyerukan kepada pasukan Wagner agar berperilaku baik, serta menyatakan bahwa pelatihan mereka akan membuat tentara Belarus menjadi yang kedua terbaik di dunia.

Baca juga: Telaah - Memandang kerusuhan Sumgayit 1988

Selain di Belarus, Reuters juga melaporkan bahwa puluhan serdadu Wagner juga disebut telah tiba di Republik Afrika Tengah untuk mengawal referendum konstitusi untuk perpanjangan masa jabatan kepresidenan negara tersebut yang akan berlangsung pada 30 Juli mendatang.

Merupakan fenomena yang mencemaskan bila semakin lama tentara bayaran akan semakin mendapat panggung sebagai alat aktif yang terlibat dalam konflik antarnegara atau antarpemerintahan.

Untuk itu, berbagai kepala negara atau pemerintahan di dunia harus benar-benar berkomitmen ke depannya untuk jangan pernah menggunakan tentara bayaran.

Baca juga: Artikel - Anatomi konflik Sudan

Namun, hal yang harus untuk dilakukan, terutama pada masa kontemporer ini, adalah benar-benar memperkuat angkatan bersenjata yang dimiliki oleh masing-masing negara, baik secara profesionalitas maupun kapabilitas.

Baca juga: Artikel - Jangan terperosok kubangan perang informasi dalam konflik Rusia-Ukraina

Macchiavelli sendiri menulis, "pengalaman telah menunjukkan bahwa hanya para raja dan negara republik yang memiliki angkatan perang berhasil baik, dan pasukan bayaran hanyalah mendatangkan kekalahan. Dan suatu republik yang memiliki angkatan perang sendiri kecil sekali kemungkinannya untuk ditundukkan oleh seorang warga rakyatnya dibandingkan dengan republik yang tidak mempunyai angkatan perang sendiri."




 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menjaga agar tentara bayaran ala Wagner tak lagi jadi alat konflik