Film "Aku Rindu" hadirkan sosok Polri pemecah masalah

id film aku rindu, mabes polri,divhumas polri,Flotim,Larantuka,Nagi

Film "Aku Rindu" hadirkan sosok Polri pemecah masalah

Kepala Bagian (Kabag) Mitra DivHumas Polri Kombes Pol. Ahmad Mustofa Kamal usai nonton bersama Film "Aku Rindu" di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (27/10/2023). (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Aku Rindu” yang mengisahkan kehidupan keluarga polisi di tengah-tengah masyarakat Flores Timur yang memiliki beragam persoalan...

Jakarta (ANTARA) - Divisi Humas Polri mengajak wartawan menonton bersama film inspiratif karya sineas Indonesia berjudul “Aku Rindu” yang mengisahkan kehidupan keluarga polisi di tengah-tengah masyarakat Flores Timur yang memiliki beragam persoalan.

Film berdurasi 90 menit tersebut menghadirkan sosok anggota Polri sebagai pemecah permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat, seperti akses pendidikan, ketersediaan obat-obatan, listrik, hingga kejahatan tindak pidana perdagangan orang.

“Salah satu pesan dari film ini yang saya tangkap adalah bahwa personel Polri harus siap bertugas di mana pun dan keluarganya harus mendukung tugas suaminya. Personel Polri di mana pun bertugas harus menjadi pemecah masalah yang dihadapi masyarakat,” kata Kepala Bagian (Kabag) Mitra Divisi Humas Polri Kombes Pol. Ahmad Mustofa Kamal usai nonton bersama di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat.

Film yang dibintangi aktor ternama Samuel Rizal berperan sebagai Bantu yang bertugas sebagai anggota Polri dan Verlita Evelyn sebagai Lailani, istri Banyu.

"Aku Rindu" disutradarai Key Mangungsong mengisahkan perjuangan istri Lailani, istri Kompol Banyu yang berprofesi sebagai seorang guru.

Lailani yang berasal dari Yogyakarta ikut suaminya berdinas di wilayah Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di sana dia bertemu dengan Omi dan anak-anak yang tidak bersekolah.

Sebagai seorang guru, Lailani tergerak hatinya untuk mengajar anak-anak tersebut gratis dan membantu mereka untuk mendapatkan ijazah kesetaraan sehingga bisa mewujudkan cita-citanya..

Di wilayah tersebut, banyak warganya bekerja sebagai imigran gelap yang dibawa pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Di daerah itu tidak memiliki akses pendidikan, rawan perdagangan orang, sulit akses obat-obatan, dan sumber listrik. Dalam film tersebut, mengisahkan perjuangan Lailani mengajar anak-anak Larantuka membaca, menulis, dan mengisahkan Kompol Banyu memburu pelaku TPPO.

Kompol Banyu dan istri hadir di tengah-tengah masyarakat membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi Omi dan teman-temannya.

Judul “Aku Rindu” merupakan tulisan tangan dari Lailani yang rindu dengan anak muridnya Omi yang dipaksa dikirim orang tuanya bekerja di Malaysia sebagai imigran gelap.

Selain menampilkan kisah inspiratif kehidupan anggota Polri, penonton juga disuguhi sinematografi keindahan alam Nusa Tenggara Timur.

“Film ini untuk memberikan penguatan kepada seluruh anggota Polri dan keluarganya saat ditugaskan ke tempat jauh dengan segala risiko dia siap dan doa selalu mengantarnya,” kata Kamal.

Baca juga: Film dokumenter tradisi berburu paus di Lamalera diputar di Tokyo

Baca juga: Film "Nona Manis Sayange" mengangkat budaya dan adat dari Labuan Bajo, Flores









Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Film "Aku Rindu" hadirkan sosok Polri pemecah masalah di masyarakat