Staf Ahli Kasad sebut paham radikal harus dilawan dengan aksi radikal

id Gabriel Lema. NTT,TNI AD,KASAD,Radikal

Staf Ahli Kasad sebut paham radikal harus dilawan dengan aksi radikal

Ketua Tim Pokja Pa Sahli Tk III Kasad bid.Polkamnas Mayjen TNI Gabriel Lema memberikan keterangan kepada wartawan di Kupang, Jumat (17/11). ANTARA/Kornelis Kaha.

Tanam pohon cendana yang kita lakukan pagi ini merupakan cara radikal yang kita lakukan untuk mengatasi munculnya paham-paham radikal...
Kupang (ANTARA) - Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat Bidang Politik Keamanan Nasional Mayjen TNI Gabriel Lema mengatakan paham radikal harus dilawan dengan perbuatan radikal.

"Tanam pohon cendana yang kita lakukan pagi ini merupakan cara radikal yang kita lakukan untuk mengatasi munculnya paham-paham radikal," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat, (17/11/2023).

Dia mengatakan hal ini usai secara simbolis melakukan penanaman 30 bibit pohon cendana di lapangan Asrama TNI AD di Kota Kupang.

Ia menilai paham radikal merupakan paham yang ingin memberikan nuansa kehidupan yang tidak mencerminkan kebersamaan, kekeluargaan bahkan akan berdampak pada penodaan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.

Mantan Pangdam XVIII/Kasuari tersebut menambahkan bahwa jika ada paham radikal maka masyarakat Indonesia bisa meminjam kata radikal itu untuk dimulai dengan cara berpikir, bahkan bertindak dengan hal-hal yang radikal.

"Hal-hal yang radikal itu bukan hal yang spektakuler, tetapi justru merupakan hal yang sederhana, seperti kembali ke kultur budaya masyarakat NTT yang dimiliki," ujar dia.

Masyarakat Indonesia khususnya di NTT sendiri, ujar dia, memiliki budaya-budaya saling menjaga dan menghormati, karena itu kata radikal tersebut bisa digunakan untuk dimasukkan dalam kultur-kultur budaya itu untuk hal-hal yang positif.

Dia mengatakan bahwa anak-anak zaman sekarang sudah terkontaminasi dengan dunia moderen. Seperti bangun tidur langsung dihadapkan dengan handphone dan dunia moderen lainnya.

"Karena itu anak-anak zaman sekarang harus dibentengi dengan kultur budaya masyarakat NTT sehingga tidak mudah terpapar paham-paham radikal itu sendiri," ujar dia.

Baca juga: Pemerintah harus mencegah radikal pasif

Kepala Kesbangpol NTT Yohanes Oktavianus mengatakan bahwa NTT sendiri sudah sejak lama dikenal sebagai provinsi dengan nilai toleransi sangat tinggi.

Baca juga: GP Ansor minta pemerintah serius sikapi keberadaan kelompok radikal

Namun kemunculan paham radikal di NTT selalu diantisipasi untuk mencegah semakin menjamurnya paham itu di provinsi berbasis kepulauan itu.