Kupang (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah melakukan sejumlah langkah strategis sebagai bentuk mitigasi bencana hidrometereologi, seperti banjir dan tanah longsor, akibat curah hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah itu saat ini.
"Pemkab Kupang telah menetapkan siaga bencana hidrometereologi sejak Desember 2023, sehingga kita semua harus waspada dengan potensi bencana saat musim hujan ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang Semy Tinenti di Kupang, Kamis, (8/2/2024).
Ia mengatakan terdapat beberapa wilayah yang berpotensi mengalami banjir seperti kejadian tahun-tahun sebelumnya yakni Kecamatan Fatuleu Barat, Sulamu, Takari, dan Kupang Timur.
Beberapa wilayah lain juga mengalami curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sebagaimana prakiraan BMKG seperti wilayah Kecamatan Semau, Semau Selatan, Kupang Barat, Nekamese, Amarasi Barat, dan Amarasi Selatan.
Untuk itu, kata dia, Status Siaga Bencana ditetapkan agar pemerintah daerah (pemda) serta unsur terkait dapat melakukan langkah pencegahan dan kesiapsiagaan, sehingga dampak bencana yang ditimbulkan dapat diminimalisasi.
Untuk mengantisipasi kejadian bencana saat musim hujan ini, BPBD bersama mitra strategis aktif menyebarluaskan informasi peringatan dini secara berkala melalui semua media.
Pemkab Kupang juga telah menerapkan penyelenggaraan penanggulangan bencana berbasis masyarakat melalui pembentukan 35 desa dan kelurahan tangguh bencana.
Dengan terbentuknya Desa Tangguh Bencana tersebut, kata dia, maka ada Tim Siaga Bencana Desa yang nantinya akan membantu pemerintah dalam penyebarluasan informasi, deteksi dini bencana, data, dan informasi, serta evakuasi, dan penanganan pengungsian.
Agar penanggulangan bencana dapat dilakukan secara terencana, cepat, tepat, terpadu, dan terkoordinasi, ia menyebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang juga telah mengedukasi masyarakat, khususnya di wilayah terancam bencana tentang Penerapan Rencana Kontigensi Penanganan Bencana.
Dalam Rencana Kontigensi tersebut telah diatur informasi potensi bencana, jalur-jalur evakuasi, dan titik kumpul masyarakat apabila terjadi bencana. "Langkah-langkah inilah yang pemerintah daerah lakukan khususnya dalam fase Siaga Darurat Bencana saat ini," ucapnya.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana itu dengan memerhatikan informasi yang diberikan dari pihak kebencanaan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kupang siaga bencana, empat wilayah berpotensi banjir