Bupati Manggarai Barat ajak semua pihak lestarikan budaya lokal

id Bupati Manggarai Barat, lestarikan budaya lokal, Manggarai Kabupaten Manggarai Barat, Edistasius Endi, Labuan Bajo, wisatawan

Bupati Manggarai Barat ajak semua pihak lestarikan budaya lokal

Pemotongan nasi tumpeng oleh Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi (kiri) dalam perayaan HUT ke-21 Manggarai Barat di Labuan Bajo, Senin (26/2/2024). (ANTARA/HO-Gecio Viana)

Kita harus tetap mengedepankan dan melestarikan budaya, norma dan nilai-nilai kemanggaraian kita...
Labuan Bajo (ANTARA) - Bupati Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Edistasius Endi mengajak seluruh pihak untuk melestarikan budaya lokal di tengah perkembangan pariwisata Labuan Bajo yang  begitu pesat. 
 
"Kita harus tetap mengedepankan dan melestarikan budaya, norma dan nilai-nilai kemanggaraian kita. Budaya beserta nilai-nilai yang ada di dalamnya merupakan aset yang hanya dimiliki oleh pemilik budaya tersebut," katanya saat memberi arahan dalam HUT ke-21 Kabupaten Manggarai Barat di Labuan Bajo, Senin (26/2/2024). 
 
Menurut dia Kabupaten Manggarai Barat yang beribukota Labuan Bajo identik dengan keistimewaan pariwisatanya hingga ditetapkan sebagai destinasi pariwisata prioritas dengan label super prioritas.
 
Dia menjelaskan penempatan pariwisata sebagai produk unggulan Manggarai Barat serentak memiliki konsekuensi untuk terbuka terhadap berbagai perspektif dan budaya baru yang masuk. Akan tetapi, keterbukaan ini tidak boleh mencabut akar dari budaya dan jati diri sebagai orang Manggarai, Flores. 
 
"Untuk itu, sebagai pewaris budaya, kita bertanggung jawab untuk memastikan kebudayaan Manggarai tetap hidup sampai kapan pun, dan tetap kokoh
berdiri walaupun berhadapan dengan arus budaya manapun," katanya. 
 
Dia juga menjelaskan Kabupaten Manggarai Barat menjadi daerah pertama di dunia yang mengukur Indeks Pariwisata Inklusif dengan nilai yang diperoleh yaitu 58,2 pada tahun 2022 dan meningkat menjadi 61,6 pada tahun 2023. 
 
"Hasil dari pengukuran indeks ini akan menjadi rujukan dalam pengambilan kebijakan yang berorientasi kebutuhan masyarakat, khususnya kelompok yang termarjinalkan. Kelompok marjinal yang digarisbawahi dalam kajian ini yaitu masyarakat miskin, disabilitas dan perempuan," katanya. 
 
Dalam momen HUT ke-21 Manggarai Barat, lanjut dia, hal lain yang perlu disyukuri yaitu peningkatan jumlah kunjungan wisatawan pascapandemi Covid-19 secara signifikan. 
 
Hal ini ditandai dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke kabupaten Manggarai Barat yaitu sebanyak 170.354 kunjungan pada tahun 2022 meningkat menjadi 351.359 Kunjungan pada tahun 2023. Labuan Bajo pun menjadi lokasi sejumlah event regional, nasional dan internasional. 
 
"Hal ini menunjukkan eksistensi Labuan Bajo yang semakin mendapat perhatian dan sorotan nasional dan internasional," katanya. 
 
Dengan dukungan pemerintah pusat, kata dia, Kabupaten Manggarai Barat juga didandani sedemikian indah melalui pembangunan berbagai macam sarana dan prasarana yang mendukung eksistensi daerah sebagai destinasi super prioritas. 
 
"Keistimewaan ini tentunya harus kita jaga dengan memastikan Kabupaten Manggarai Barat sebagai rumah yang aman dan nyaman bagi setiap orang yang datang untuk berpartisipasi dalam event ataupun berlibur dan menikmati suguhan berbagai macam objek pariwisata yang kita tawarkan," katanya.


Baca juga: Wolobobo Ngada Festival di Ngada masuk KEN 2024

Baca juga: Dirut BPOLBF: KONTRAS di Parapuar ruang komunitas berkolaborasi

Baca juga: Badan Otorita siapkan SDM internal yang unggul dan profesional