Badan Geologi bilang letusan eksplosif Ile Lewotolok masih berlangsung

id badan geologi, pvmbg, erupsi, gunung api, ile lewotolok, flores, lembata, ntt, erupsi ntt, abu vulkanik, siaga bencana

Badan Geologi bilang letusan eksplosif Ile Lewotolok masih berlangsung

Visual Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata, NTT, Sabtu (25/5/2024) pukul 05.02 WITA. (ANTARA/HO-Badan Geologi)

Sampai saat ini erupsi atau letusan eksplosif masih berlangsung dengan jangkauan lontaran lava pijar dominan masih di sekitar area kawah, namun...
Kupang (ANTARA) -
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebut aktivitas erupsi atau letusan  eksplosif Gunung Api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih berlangsung.
 
"Sampai saat ini erupsi atau letusan eksplosif masih berlangsung dengan jangkauan lontaran lava pijar dominan masih di sekitar area kawah, namun dapat juga menjangkau sejauh sekitar 500 meter keluar dari kawah," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok Jeffry Pugel ketika dihubungi dari Kupang, Sabtu, (26/5/2024).
 
Berdasarkan pengamatan, aktivitas erupsi dan hembusan asap terpantau masih tinggi.
 
Jeffry menjelaskan hal itu berkaitan dengan aktivitas gempa vulkanik dangkal dan dalam yang menunjukkan peningkatan bila dibandingkan dengan periode satu minggu sebelumnya, termasuk tremor menerus yang masih terekam dengan amplitudo rata-rata meningkat.
 
"Kemunculan gempa-gempa vulkanik ini mengindikasikan masih adanya peningkatan tekanan pada tubuh gunung yang berkaitan dengan suplai fluida magmatik dangkal dan dalam," kata Jeffry.
 
Berdasarkan hasil analisis menyeluruh, ia mengatakan tingkat aktivitas Gunung Ile Lewotolok masih dipertahankan pada Level III atau Siaga.
 
Untuk itu Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat, pengunjung, pendaki, dan wisatawan tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas gunung.
Ia juga mengimbau masyarakat Desa Lamatokan dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran, longsoran lava dan awan panas dari bagian timur kawah.
 
Sedangkan untuk masyarakat Desa Jontona dan Desa Todonara, ia mengimbau agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 3 km dari pusat aktivitas gunung, serta mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian selatan dan tenggara.

Baca juga: Badan Geologi catat jarak aliran lava Ile Lewotolok mencapai 1,2 km
 
"Lalu masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas dalam wilayah sektoral barat sejauh 3 km dari pusat aktivitas gunung," katanya.
 







Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Geologi sebut letusan eksplosif Ile Lewotolok masih berlangsung