Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), memberikan apresiasi kepada TNI AL yang menyelenggarakan Operasi Trisila-24 Tahap III di Labuan Bajo.
"Atas nama pemerintah dan masyarakat Manggarai Barat kami sangat berterima kasih karena sudah memilih Labuan Bajo sebagai tempat kegiatan Operasi Trisila III ini," kata Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng di Labuan Bajo, Senin, (22/7).
Sebanyak tiga Kapal Republik Indonesia (KRI) berlabuh di Kabupaten Manggarai Barat. KRI Layang-635 bersandar di Pelabuhan Marina Waterfront City Labuan Bajo dan KRI Ahmad Yani-351 dan KRI Teluk Ende-517 bersandar di Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu hingga tanggal 23 Juli 2024.
Ia menjelaskan adanya operasi tersebut semakin memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga dan wisatawan yang berkunjung ke Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.
"Salah satu tugas kami sebagai daerah pariwisata super premium, kami ingin daerah ini aman dan nyaman dengan kehadiran tiga kapal perang akan berikan rasa aman dan nyaman bagi setiap tamu untuk datang ke daerah kami," katanya.
Ia bersyukur masyarakat dapat berkunjung ke tiga kapal perang milik TNI AL. "Sangat membanggakan, masyarakat berkesempatan untuk datang menikmati, lihat kapal ini, ini hal yang cukup langka dan kami akan berkoordinasi dengan Pelindo supaya mereka dipermudah datang ke sini," katanya.
Sebelumnya Laksma TNI Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II Laksamana Pertama TNI Amrin Rosihan Hendrotomo (Dansatgas Ops Trisila-24) mengatakan Operasi Trisila dilaksanakan untuk penegakan hukum di wilayah perairan laut.
"Operasi Trisila ini salah satu tujuannya menjaga kedaulatan NKRI, khususnya laut, sehingga Operasi Trisila tahap III ini adalah perbatasan wilayah selatan, kemarin Tahap I dilakukan armada satu, Tahap II dilaksanakan oleh armada tiga, dan Tahap III dilakukan armada dua di wilayah selatan," katanya.
Tugas dalam Operasi Trisila, lanjut dia, adalah mencegah dan menindak segala bentuk pelanggaran hukum di laut, termasuk kegiatan ilegal.
"Jadi selama kami lintas laut atau melaksanakan perjalanan dari satu titik ke titik berikutnya kami juga melaksanakan penegakan hukum terhadap beberapa potensi kegiatan ilegal di laut," katanya.
Dalam operasi pihaknya bersama Pangkalan TNI AL juga mengajak masyarakat setempat untuk melaksanakan pembinaan potensi maritim dan komunikasi sosial seperti melaksanakan bersih pantai, bakti kesehatan, donor darah, dan aksi sosial lainnya.
"Saya berharap masyarakat memanfaatkan kesempatan ini, mereka lebih kenal angkatan laut seperti apa, bahkan naik ke kapal perangnya bisa meninjau di sini dari pagi hingga matahari tenggelam atau sunset di kapal perang seperti apa," katanya.