Lima orang tewas akibat serangan DBD di Manggarai Barat

id MARIA

Lima orang tewas akibat serangan DBD di Manggarai Barat

Wakil Bupati Manggarai Barat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur Maria Geong. (ANTARA Foto/ist)

Lima orang di Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores dilaporkan meninggal dunia akibat serangan demam berdarah dengue (DBD) yang melanda kota wisata itu sejak 2018.
Kupang (ANTARA News NTT) - Lima orang di Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dilaporkan meninggal dunia akibat serangan demam berdarah dengue (DBD) yang melanda kota wisata itu sejak 2018.

Wakil Bupati Manggarai Barat Maria Geong ketika dihubungi Antara dari Kupang, Jumat (22/2), membenarkan dan mengatakan penanganan serangan DBD tersebut terus dilakukan secara intensif oleh pemerintahannya.

"Penanganan kasus DBD saat ini sangat intensif, karena kami tidak mau ada lagi korban berguguran akibat serangan DBD tersebut," katanya menegaskan.

Ia menjelaskan langkah prioritas yang dilakukan pemerintahannya adalah berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan di ujung barat Pulau Flores itu untuk penanggulangan masalah sampah.

"Sampah yang berserakan dan genangan air di saluran pembuangan (got) menjadi sumber hidupnya jentik-jentik Aedes Aegypti wajib dibersihkan oleh setiap stakeholder serta melakukan pengasapan (fogging) di setiap pemukiman penduduk," katanya.

Maria Geong mengatakan berdasarkan hasil survei yang lakukan oleh pemerintahannya menunjukkan bahwa 100 persen rumah warga dan halamanya positif menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk penyebar maut itu.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan KLB DBD Manggarai Barat itu mengatakan bahwa penanganan sampah di Kota Labuan Bajo dan sekitarnya memang cukup berat, karena menyangkut perilaku hidup warga.

Baca juga: Warga Kota Kupang diminta tetap waspada terhadap DBD

Namun, upaya pemusnahan sampah tetap dilakukan secara masif dengan melibatkan berbagai stakeholder yang tegabung dalam Satgas yakni dari Pemerintah daerah hingga tingkat RT/RW, TNI-Polri dan lintas instansi lainnya.

Ia menjelaskan upaya penanganan kasus DBD juga dilakukan secara terpusat di Rumah Sakit Komodo, milik pemerintah daerah setempat, dengan harapan bisa mengisolasi penyebaran DBD agar tidak menyentuh para wisatawan yang sedang berkunjung ke Labuan Bajo.

Maria Geong menambahkan, selama Januari-Februari 2019 sudah tercatat sebanyak 452 kasus DBD di Manggarai Barat, meski jumlahnya menurun jika dibandingkan dengan tahun 2018 yang mencapai 539 kasus.

Ia berharap berbagai upaya penanganan yang dilakukan secara intensif ini bisa mengurangi secara signifikan dan mencegah adanya korban meninggal akibat serangan DBD di Labuan Bajo.

Baca juga: Dinkes Sumba Timur berupaya mencegah DBD yang telah merenggut 11 nyawa
Baca juga: DBD di Manggarai Barat sudah mencapai 452 kasus