Kupang (ANTARA) - Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (BBP NTT) telah menghasilkan 58 buku anak dwibahasa (bahasa Indonesia-bahasa daerah) demi pelestarian bahasa daerah di provinsi berbasis kepulauan itu.
"Pada tahun 2024, BBP NTT menghasilkan 58 buku cerita anak yang diterjemahkan ke dalam 34 bahasa daerah di Provinsi NTT," kata Anggota KKLP Penerjemahan BBP NTT Aris Edo Riyandhika, di Kupang, Jumat, (27/12).
Ke-58 buku bergambar (picture book) ini merupakan produk layanan Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Penerjemahan BBP NTT.
Pada 2023, KKLP Penerjemahan telah menerbitkan 52 buku anak dengan jumlah 24 bahasa.
"Penambahan jumlah bahasa memberi dampak yang baik untuk anak-anak dalam mengenal bahasa daerahnya masing-masing,” jelas Edo.
Adapun Layanan KKLP Penerjemahan bertujuan untuk menaikkan indeks literasi serta melestarikan dan merevitalisasi bahasa daerah Provinsi NTT.
"Manfaatnya juga terasa dengan munculnya penulis cerita anak dan ilustrator cerita anak di Provinsi NTT," terang Edo.
Pada 2024, tahapan pembuatan buku dimulai dengan sayembara cerita anak di tingkat provinsi. Selanjutnya, peserta yang lolos mengikuti peningkatan kompetensi dalam penulisan buku berjenjang di Kota Kupang. Setelah itu buku tersebut melewati tahapan penyuntingan, uji keterbacaan, dan pengajuan ISBN.
"Untuk tahun depan Layanan KKLP Balai Bahasa Provinsi NTT masih melaksanakan program penulisan buku cerita anak,” tambah Edo.
Baca juga: Sebanyak 2.798 peuji lolos tes kemahiran Bahasa Indonesia
Baca juga: Kantor Bahasa NTB lakukan edukasi bahasa di daerah 3T
Ia mengatakan nantinya buku cerita anak NTT tahun 2024 ini bisa diakses dan dibaca di situs Penjaring (Penerjemahan Daring) yang dikelola Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.