Kupang (Antara NTT) - Kepolisian daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur akan menambah satu kompi Brimob ke Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, untuk meredam konflik antarwarga dua desa yang masih terus bergolak di wilayah itu.
"Saya tadi malam, Kamis (4/10), berkomunikasi dengan pak Kapolda. Kapolda berencana menambah satu Kompi Brimob lagi. Mudah-mudahan dengan tambahan aparat keamanan, situasi bisa lebih kondusif," kata Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya di Kupang, Jumat.
Dia mengatakan akan ke Pulau Adonara, kampung asal gubernur untuk bertemu dan berdialog dengan masyarakat guna mencari solusi atas masalah tersebut tetapi waktunya belum bisa ditentukan karena masih menunggu laporan perkembangan situasi di daerah itu.
"Sekarang pak Kapolda dan pak Danrem sudah berangkat ke Adonara. Setelah di lapangan nantinya, kami akan berkoordinasi supaya saya bisa datang ke Adonara," katanya usai menghadiri Paripurna DPRD NTT.
Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur AKBP Febrin Ida Pello secara terpisah mengatakan, saat ini sudah ada dua Kompi Brimob yang dikirim ke Adonara untuk meredam situasi di wilayah itu.
Anggota Brimob yang berada di Adonara ini dipimpin Kasat Brimobda yang memimpin langsung pengendalian.
"Pak Kapolda bersama Kabag Ops sudah berangkat bersama Danrem 161/Wirasakti ke Larantuka pagi ini. Kalau ada perintah tambahan anggota, maka kemungkinan akan digeser dari Ende, Flores bagian tengah," katanya.
Selain Brimob, TNI juga telah mengirim dua satuan setingkat pleton (SSP) untuk membantu Brimob di Adonara.
Sejak perang tanding meletus di Adonara, sejumlah warga mengalami luka-luka baik karena terkena panah, senjata rakitan dan bom ikan.
Beberapa bangunan juga sudah dibakar massa, antara lain, dia rumah warga, dua gudang satu gudang kopra dan gudang kosong serta satu pos koperasi unit desa.