Kupang (ANTARA) - Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur membangun laboratorium hutan yang akan digunakan sebagai hutan pendidikan di provinsi berbasis kepulauan itu.
Ketua Tim Pengusul Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus- Hutan Pendidikan Undana dari Fakultas Pertanian Dr.Ir. Lusia Sulo Maripan di Kupang, Senin, mengatakan bahwa hal ini merupakan komitmen Undana dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian, khususnya di bidang kehutanan.
"Inisiatif strategis ini bukan sekadar pemenuhan regulasi, melainkan sebuah investasi jangka panjang untuk mencetak lulusan kehutanan yang kompeten dan berkontribusi nyata dalam pelestarian lingkungan NTT," katanya.
Terdapat dua lokasi yang akan menjadi laboratorium hutan raksasa. Dua lokasi itu adalah Desa Lelogama di Kecamatan Amfoang Selatan dan Desa Kaerani yang terletak di sebelah selatan Bendungan Raknamo. Kedua lokasi itu terletak di Kabupaten Kupang.
Dia mengatakan bahwa inisiatif strategis ini bukan sekadar pemenuhan regulasi, melainkan sebuah investasi jangka panjang untuk mencetak lulusan kehutanan yang kompeten dan berkontribusi nyata dalam pelestarian lingkungan NTT.
Kedua lokasi tersebut adalah Desa Lelogama di Kecamatan Amfoang Selatan dan Desa Kaerani yang terletak di sebelah selatan Bendungan Raknamo.
"Potensi sumber daya alam di calon lokasi Hutan Pendidikan ini terbilang menjanjikan. Dominasi pohon Ampupu, spesies endemik yang menjadi ciri khas lanskap Timor, menjadi daya tarik tersendiri," ujarnya.
Dosen Prodi Kehutanan itu juga mengatakan bahwa selain itu keanekaragaman fauna pun tak kalah menarik, dengan ditemukannya populasi Kuskus, Ayam Hutan, serta berbagai jenis burung endemik Pulau Timor.
Menurut dia, kekayaan flora dan fauna ini menjadi modal berharga untuk penelitian dan konservasi.
Lahirnya Hutan Pendidikan ini mengusung tujuan mulia, yakni menyediakan laboratorium alam yang representatif bagi mahasiswa Prodi Kehutanan Undana.
Kawasan ini akan menjadi wahana pembelajaran interaktif, bahkan lebih dari itu Hutan Pendidikan ini juga akan menjadi pusat penelitian multidisiplin bagi para akademisi dan peneliti di bidang kehutanan dan ilmu terkait lainnya.
Dia juga mengatakan bahwa Beragam fasilitas dan infrastruktur telah direncanakan untuk mendukung fungsi Hutan Pendidikan ini secara optimal.
Selain sarana pendidikan dan penelitian yang memadai, akan dibangun pula infrastruktur pendukung seperti area perkemahan dan penginapan.
Fasilitas manajemen hutan juga menjadi prioritas untuk memastikan pengelolaan kawasan yang berkelanjutan.
Bahkan, Hutan Pendidikan ini akan dilengkapi dengan fasilitas konservasi dan rehabilitasi, serta potensi untuk pengembangan wisata dan edukasi berbasis ekowisata.