Kupang (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang NTT melaporkan bahwa selama 2024 nilai santunan yang disalurkan untuk para pekerja yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp400 miliar.
“Tahun lalu totalnya Rp400 miliar untuk seluruh program jaminan sosial,” kata Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan NTT Wawan Burhauddin di Kupang, Senin (28/4).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan penyaluran santunan kepada para peserta BPJS Ketenagakerjaan di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Dia mengatakan bahwa dari nilai rupiah tersebut santunan jaminan hari tua (JHT) mendominasi dibandingkan program lainnya yang menjadi program BPJS Ketenagakerjaan bagi para pekerja.
“Kalau tidak salah sekitar Rp200-an miliar itu khusus untuk tabungan JHT,” ujarnya.
Baca juga: BP Jamsostek NTT menargetkan satu juta kepesertaan pada tahun 2025
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan berikan santunan JKM senilai RP408 juta
Sisanya dari manfaat kematian, lalu kecelakaan kerja juga nilainya ujarnya mencapai ratusan miliar dan jumlah itu ujarnya terbilang sangat tinggi.
Menurut dia, jika berbicara bisnis iuran yang diterima BPJS Ketenagakerjaan selama tahun 2024 hanya mencapai kurang dari Rp200 miliar.
“Jadi bisa dibilang kami besar pasak dari pada tiang,” tambah dia.
Namun, kata dia, sebagai jaminan sosial, pihaknya tetap eksis hingga saat ini, karena ada subsidi dari negara.
Keberadaan BPJS Ketenagakerjaan itu juga sifatnya adalah dana kolektif, yang bisa diambil dari cabang lainnya.
“Jadi kalau tidak ikut program ini sebenarnya sangat rugi,” tambah dia sambil menambahkan bahwa sampai saat ini baru 500 ribu pekerja di NTT yang bergabung dengan badan tersebut.