Kupang (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Cabang Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan pada tahun 2025 ini mencapai satu juta pekerja menjadi peserta BP Jamsostek.
"Saat ini baru sekitar 35 persen pekerja yang menjadi peserta BP Jamsostek, karena itu tahun ini, target kepesertaan BP Jamsostek mencapai satu juta," kata Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan NTT Wawan Burhauddin di Kupang, Senin (28/4).
Dia mengatakan, saat ini angkatan kerja di NTT berdasarkan data BPS mencapai tiga juta, karena itu target tahun ini diharapkan bisa mencapai 60 persen dari jumlah angkatan kerja di NTT.
Sampai dengan saat ini, kata dia, jumlah kepesertaan BPJ Jamsostek di NTT baru mencapai sekitar 500 ribu hingga 600 ribu pekerja dari total angkatan kerja di NTT.
"Karena itu kita berharap tahun ini bisa terpenuhi target tersebut," ujar dia.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan NTT menyerahkan santunan kematian senilai Rp234 juta
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan serahkan JKM PMI yang meninggal di Korea Selatan
Dia optimistis dengan adanya program dari Gubernur NTT berkaitan dengan peserta BP Jamsostek tentu akan mendukung tercapainya target.
Selain itu juga kerja sama dengan Real Estate Indonesia (REI) juga diyakini akan mendukung tercapainya target tersebut.
Dia menambahkan bahwa saat ini berbagai sosialisasi terus dilakukan agar masyarakat khususnya pekerja bisa terjamin oleh BP Jamsostek. Sebab menurut dia, sangat disayangkan jika pekerja tidak menjadi bagian dari peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Jika pekerja menjadi peserta BP Jamsostek, maka pekerja akan menerima santunan baik di hari tua, meninggal dunia karena kecelakaan kerja dan lainnya," katanya.