Gubernur NTT targetkan tak ada kelangkaan pupuk mulai 2020

id Kelangkaan pupuk,Pupuk untuk petani NTT,Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat

Gubernur NTT targetkan tak ada kelangkaan pupuk mulai 2020

pupuk

"Saya sudah berbicara dengan beberapa pabrik pupuk. Target kami tahun 2020 tidak ada lagi keluhan kelangkaan pupuk," katanya di Kupang, Selasa (12/3), terkait kelangkaan pupuk yang sering kali dialami para petani di daerah itu.

Kupang (ANTARA) - Kupang, (AntaraNews NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat menargetkan tidak ada kelangkaan pupuk bagi para petani di provinsi berbasiskan kepulauan itu mulai tahun 2020.

"Saya sudah berbicara dengan beberapa pabrik pupuk. Target kami tahun 2020 tidak ada lagi keluhan kelangkaan pupuk," katanya di Kupang, Selasa (12/3), terkait kelangkaan pupuk yang sering kali dialami para petani di daerah itu.

Ia mengatakan, untuk meningkatkan produktivitas pertanian, pemerintah provinsi telah melakukan kerja sama dengan para produsen pupuk agar penyalurannya tidak terlambat lagi.

Pemerintah daerah, lanjutnya, melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga dapat mengambil peran sebagai penyalur pupuk bagi petani."Jadi pemerintahan kami sangat serius untuk membangun sektor pertanian di NTT," katanya menegaskan.

Untuk itu, lanjutnya, dalam berbagai kesempatan ia meminta masyarakat petani untuk memberdayakan semua lahan yang ada dengan berbagai tanaman pertanian yang bernilai ekonomis.

"Petani harus bisa tanam apa saja untuk kebutuhan sendiri dan dijual, ada jagung, ubi, pisang, kacang-kacangan, semangka, kemiri, menteh, kelor dan termasuk juga ternak sapi," katanya.

Lebih lanjut, Gubernur Viktor juga menekankan pentingnya peran BUMD dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar bisa berperan menampung hasil panen petani dengan harga beli yang layak.
Baca juga: Petani Diminta Kurangi Pupuk Urea
Baca juga: Wagub harapkan distribusi pupuk tidak terlambat
Baca juga: Petani Sumba Barat Daya buat pupuk organik

Menurut dia, pemerintah punya kewajiban membuat nilai tambah (value added) terhadap berbagai hasil olahan masyarakat dengan bahan baku dari hasil pertanian.

"Bisa dibuat keripik, jus, sabun, pakan ternak dan masih banyak lainnya. Saya juga sudah minta para pengusaha dan pemilik toko untuk memasarkan hasil olahan ini sebagai bentuk motivasi untuk masyarakat kita," tandasnya.