Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar rapat guna mengevaluasi strategi pelaksanaan perdana Program Sunday Market SABOAK Koepan (SABOAK) di Ruang Rapat Utama Garuda, Kantor Wali Kota Kupang, Kamis.
Wali Kota Kupang Christian Widodo di Kupang, Kamis, saat memimpin rapat menyampaikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan perdana Saboak Koepan, yang berhasil menarik animo besar masyarakat.
“Sunday Market kemarin sangat berhasil. Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat, khususnya Kakak Wakil Wali Kota yang sudah mengawal langsung pelaksanaannya,” ujar Wali Kota.
Namun demikian, ia juga memberikan sejumlah catatan teknis untuk perbaikan, khususnya terkait kenyamanan pengunjung. Salah satu hal yang disorot adalah penataan lapak pedagang yang dinilai mengganggu jalur pejalan kaki.
“Saya turun langsung ke lokasi pukul 12 malam untuk mengecek. Saya sudah minta agar lapak tidak ditempatkan di jalur jalan utama karena bisa membahayakan, terutama anak-anak,” ungkapnya.
Untuk itu, ia mengusulkan agar area yang sebelumnya digunakan untuk lomba burung berkicau dialihfungsikan sebagai zona khusus kuliner, menyerupai konsep food court.
Lapak makanan akan ditata mengelilingi area tengah yang dilengkapi meja dan kursi, sehingga pengunjung dapat menikmati makanan dengan lebih nyaman tanpa bercampur dengan zona produk kerajinan.
Ia juga menegaskan pentingnya peningkatan sarana dan prasarana pendukung, seperti penerangan taman, penggantian lampu yang padam, penggunaan lampu hemat energi, serta penguatan pengamanan di area parkir melalui koordinasi Satpol PP dan aparat kepolisian.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Kupang Serena Francis dalam arahannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi lintas sektor yang membuat event perdana Saboak Koepan berlangsung sukses.
“Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Ini menunjukkan bahwa inisiatif ini tepat sasaran dan mendapat respons positif dari warga,” katanya.
Ia juga mengapresiasi Dinas PMPTSP dan Bapenda Kota Kupang yang membuka layanan publik di lokasi event.
Bapenda bahkan berhasil mengumpulkan lebih dari Rp3 juta dari pembayaran PBB P2 dalam dua hari kegiatan. Sementara pelayanan perizinan berupa pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) juga dinilai sangat membantu legalitas UMKM.
Agar partisipasi UMKM semakin luas, Serena mengusulkan pembuatan video tutorial pendaftaran untuk memudahkan pelaku usaha yang belum memahami prosedur registrasi secara daring.
Ia turut mengamati tren penjualan selama acara, di mana produk makanan lebih laris pada sore hari, sedangkan malam hari didominasi oleh produk non-konsumsi seperti tenun.
Untuk itu, ia mendorong pelaku usaha kuliner untuk memperbanyak stok dan menambah variasi produk, termasuk makanan berat, kopi, es krim, hingga produk kecantikan dan nail art.
Ia juga menyampaikan bahwa sejumlah sponsor mulai menunjukkan ketertarikan untuk mendukung program ini.
Karena itu, Pemerintah Kota Kupang akan menyiapkan mekanisme kolaborasi melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR) yang saling menguntungkan.
Dari sisi konten, Serena mendorong perencanaan tematik bulanan yang selaras dengan hari besar keagamaan atau hari besar nasional untuk menambah daya tarik.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya penanganan sampah selama kegiatan berlangsung, dengan mewajibkan setiap booth menyediakan tempat sampah serta optimalisasi penempatan kotak sampah tiga warna sebagai bagian dari kampanye pemilahan sampah.
Di akhir arahannya, Wakil Wali Kota mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk anak muda dan komunitas seni, untuk ambil bagian dalam Saboak Koepan.