Diduga Ada Pihak Luar Perkeruh Situasi Adonara

id perang tanding, tokoh agama

Kupang (Antara NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya menduga ada campur tangan pihak luar yang memperkeruh situasi di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.

"Saya menduga ada campur tangan pihak luar yang memperkeruh situasi di Adonara, sehingga masyarakat terus beraksi tanpa mempedulikan aparat keamanan di lokasi," kata Lebu Raya dalam pertemuan dengan masyarakat Adonara yang ada di Kupang, Jumat malam.

Pertemuan tersebut dihadiri sekitar 200 orang itu. Hadir pula puluhan mahasiswa yang tergabung dalam perhimpunan mahasiswa asal Pulau Adonara.

Dalam pertemuan itu, gubernur juga meminta kesediaan beberapa orang tua untuk turun ke Flores Timur, guna melakukan pendekatan dengan masyarakat di dua desa yang sedang bergolak itu, agar bisa duduk bersama mencari jalan penyelesaian.

Gubernur juga minta mahasiswa asal Adonara untuk tidak terpancing dengan situasi di kampung halaman.

Terus berkecamuk

Perang tanding antarwarga dua desa di Pulau Adonara yang meletus sejak Senin (1/10) masih terus berkecamuk, di mana warga Desa Lewonara terus melancarkan serangan ke Desa Lewobunga --desa yang sementara menempati kawasan yang sedang disengketakan.

Danrem 161/Wirasakti Brigjen TNI Ferdinand Setiawan dan Kapolda Nusa Tenggara Timur Brigjen Polisi Ricky HP Sitohang, Jumat, terbang ke Larantuka selanjutnya menyeberang ke Pulau Adonara untuk memantau situasi keamanan di wilayah itu.

Danrem 161/Wirsakti Brigjen TNI Ferdinand Setiawan dalam percakapan dengan ANTARA sebelum bertolak ke Larantuka mengatakan, keberangkatannya bersama Kapolda NTT ke Larantuka bukan karena situasi keamanan di Pulau Adonara sangat genting.

"Situasi tidak genting. Sebagai pimpinan, kami ingin datang ke Adonara untuk berada ditengah-tengah anak buah kami yang sedang bertugas di Adonara. Kami ingin memberikan penguatan, motivasi dan semangat kepada anak-anak," katanya.

Menurut dia, jika pimpinan berada di tengah-tengah anak buah, mereka akan memiliki semangat baru dalam menjalankan tugas di lapangan.