Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Melki Laka Lena bersama Ketua DPRD NTT Emilia Nomleni dan sejumlah Forkompimda menemui para pendemo yang berunjuk rasa di depan kantor DPRD NTT, Senin (1/9).
"Apa yang teman teman sampaikan hari ini akan kami tindaklanjuti," kata Gubernur NTT Melki Laka Lena di hadapan mahasiswa aksi demo di depan kantor DPRD NTT, Senin.
Melki mengatakan pihaknya akan meneruskan kurang lebih 11 tuntutan yang ditujukan tidak hanya untuk Pemerintah NTT tetapi juga untuk pemerintah pusat..
Sejumlah tuntutan dari pengunjuk rasa, seperti kenaikan tunjangan DPR, lalu terkait perampasan aset serta masalah geothermal di NTT menjadi kebijakannya pemerintah pusat.
"Yang pasti semua yang disampaikan tadi itu tidak bisa kami putuskan sendiri di sini. Untuk itu yang sudah disampaikan tadi akan kami bahas bersama," ujar dia.
Melki juga mengapresiasi karena sejumlah Forkompimda bersama-sama bertemu dengan para pengunjuk rasa. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah NTT turut merasakan keresahan masyarakat Indonesia khususnya NTT dengan situasi negara saat ini.
Ketua DPRD NTT Emilia Nomleni juga berterima kasih kepada pengunjuk rasa karena menggelar aksi dengan damai dan tidak anarkis.
"Untuk tuntutan soal kenaikan tunjangan anggota DPR RI, yang pasti akan didiskusikan walaupun secara regulasi, beda antara DPRD dan DPR RI terkait." ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya bersama pemda di bawah Kementerian Dalam Negeri sehingga seluruh proses tunjangan ada dalam kementerian tersebut.
Namun dia mengatakan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi dari para pendemo tersebut agar bisa didengar oleh wakil rakyat di DPR RI.
Pantauan ANTARA di lapangan, unjuk rasa di Kupang sempat terjadi aksi dorong mendorong antara massa dan polisi saat menuntut masuk kantor DPRD.
Namun hal itu tidak berlangsung lama karena semua unsur Forkompimda turun dan bertemu dengan para pengunjuk rasa.

