Jangan kotori hasil Pilpres dengan narasi provokatif

id pilpres 2019

Jangan kotori hasil Pilpres dengan narasi provokatif

Akademisi dari FISIP Unwira Kupang Mikhael Bataona (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)

"Klaim kemenangan dalam pemilu presiden (pilpres) 2019 oleh masing-masing kubu pendukung, sangat berpotensi menimbulkan konflik," kata Mikhael Bataona.
Kupang (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang Mikhael Bataona, MA mengharapkan jangan lagi ada narasi-narasi provokatif yang justru mengaduk-aduk emosi masyarakat, untuk tidak menerima hasil penghitungan cepat Pilpres 2019.

"Hasil penghitungan cepat Pilpres 2019 yang dilakukan lembaga-lembaga survei kredibel adalah produk ilmu pengetahuan yang adalah anak kandung demokrasi," kata Mikhael Bataona kepada Antara di Kupang, Kamis (18/4).

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan hasil Pilpres 2019 dan respon kedua pasangan calon terhadap hasil penghitungan cepat yang diumumkan lembaga-lembaga survei.

Menurut dia, dengan melihat secara nyata bahwa Jokowi-Ma'ruf Amin unggul jauh dengan selisih hampir satu digit dari Prabowo-Sandi dalam hampir semua hasil penghitungan cepat lembaga-lembaga survei kredibel, maka semua pihak harus cooling down untuk menyejukan suasana.

Karena itu, dia mengharapkan agar jangan lagi ada narasi-narasi provokatif yang justru mengaduk-aduk emosi masyarakat untuk tidak menerima hasil survei yang adalah produk ilmu pengetahuan ini.

Menurut dia, jika di zaman seperti ini, masih ada yang meragukan produk ilmiah yang adalah anak kandung demokrasi moderen itu sendiri, maka itu tidak rasional.

Baca juga: Klaim kemenangan Pilpres berpotensi timbulkan konflik

Hal yang juga perlu dihindari saat ini adalah, jangan lagi ada yang menempatkan diri sebagai pihak yang dizalimi atau menuduh dicurangi, kata dosen FISIP Unwira Kupang itu.

Dia mengatakan, sikap tersebut sesungguhnya hanya sekadar menempatkan diri sebagai korban (playing victim) untuk mendapat simpati, dan memprofokasi masyarakat yang sebenarnya sejak Rabu, (17/4) petang sudah menerima hasil Pilpres ini.

Artinya, jangan sampai hasil Pilpres yang sudah sangat jelas dan kredibel ini, karena hampir semua lembaga survei memaparkan hasilnya secara terbuka, dikotori oleh sandiwara baru, kata Bataona.

"Jangan sampai juga masyarakat menertawakan elit-elitnya yang sengaja buta, meskipun di belakang sana sebenarnya sudah tahu bahwa hasil tersebut benar, sambil menunggu hasil real count dari KPU," katanya Bataona.

"Inilah momentum untuk membersihkan Politik negeri ini dari stigma sebagai panggung yang penuh dengan aneka sandiwara. Siapapun yang menang, rakyatlah yang menang. Karena kita semua adalah NKRI," katanya menambahkan.

Baca juga: Capres Jokowi bakal mendulang suara lebih dari 80 persen di NTT
Baca juga: Prabowo yakin menang dalam Pilpres 17 April 2019