Ribuan hektare persawahan di NTT masih merana

id musim tanam

Ribuan hektare persawahan di NTT masih merana

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Migdon Abolla. (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT menyatakan ribuan hektare lahan persawahan di sentra-sentra produksi pangan, saat ini dilaporkan masih merana.
Kupang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan ribuan hektare lahan persawahan di sentra-sentra produksi pangan, saat ini dilaporkan masih merana.

"Belum ada satu pun petani yang berani menanam dalam musim tanam tahun ini, karena airnya masih kurang," kata Pelaksana Tugas Kadis Petanian dan Ketahanan Pangan NTT Migdon Abolla di Kupang, Sabtu (25/5).

"Biasanya, sampai dengan bulan Mei, areal persawahan yang sudah ditanami mencapai 10.000 hektare, tetapi sampai bulan Mei ini baru sekitar 5.000 hektare yang ditanam atau 50 persen," katanya.

Menurut dia, kondisi ini terjadi di hampir semua wilayah yang menjadi pusat produksi pangan seperti wilayah barat Manggarai, Ngada, Nagekeo, dan Rote Ndao.

Selain itu, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara, Malaka dan Kabupaten Belu.

Dia mengatakan, telah menerjunkan tim ke lapangan untuk memantau penyebab belum ditanamnya areal persawahan di provinsi berbasis kepulauan itu.

"Tim sudah diturunkan ke lapangan untuk mengecek langsung mengapa belum ditanam. Dari situ kita bisa tahu penyebabnya," katanya.

Namun dugaan sementara, para petani belum bisa menanam karena masalah ketersediaan air, demikian Migdon Abolla.

Baca juga: SLI dinilai efektif tingkatkan produksi pertanian
Baca juga: Belalang kumbara kembali menyerang tanaman pertanian di Sumba