Kupang (ANTARA) - Kepala Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas B Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur, I Putu Sudayana mengatakan hingga hari ketujuh operasi pencarian terhadap Fandi Tukan (28), salah seorang nelayan yang tengelam di Perairan Nurubelen, Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur masih belum ditemukan.
"Upaya pencarian dilakukan Basarnas sudah berlangsung selama tujuh hari, namun korban belum ditemukan sehingga operasi pencarian dihentikan. Kami hanya sebatas melakukan pemantauan saja," kata I Putu Sudayana ketika dihubungi dari Kupang, Senin (8/7).
Menurut Putu Sudayana, operasi pencarian di perairan Nurubelen selama tujuh hari dilakukan Basarnas bersama tim SAR gabungan TNI, Polri, masyarakat nelayan dan pemerintah Flores Timur, namun tidak menemukan adanya tanda-tanda korban hilang.
Bahkan, kata dia, nelayan di daerah ujung timur pulau Flores itu setiap hari melakukan pencarian bersama Basarnas dan Tim SAR namun tidak menemukan korban Fandi Tukan.
"Kami melakukan penyisiran di sekitar lokasi tempat korban dilaporkan hilang tetapi tidak menemukan tanda-tanda korban ditemukan. Sampai saat ini hasilnya masih nihil," kata Putu Sudayana.
Untuk diketahui Korban Fandi Tukan (28) bersama beberapa nelayan mencari ikan di kawasan perairan Nurubelen, Senin (1/7/2019), namun pada Selasa (2/7) sekitar pukul 03.00 WITA korban yang sudah sering melaut itu tidak terlihat lagi di atas perahu yang ditumpanginya hingga saat ini.
Baca juga: SAR hentikan operasi pencarian terhadap nelayan yang hilang
Baca juga: SAR Maumere terus mencari nelayan hilang di Flores Timur
Basarnas hentikan upaya pencarian terhadap nelayang yang hilang di Flores Timur
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur, I Putu Sudayana. (ANTARA FOTO/Benny Jahang)
"Upaya pencarian dilakukan Basarnas sudah berlangsung selama tujuh hari, namun korban belum ditemukan sehingga operasi pencarian dihentikan. Kami hanya sebatas melakukan pemantauan saja," kata I Putu Sudayana.
