Distribusi air bersih di TTS terhambat keterbatasan mobil tanki

id tts soe kekeringan bencana

Distribusi air bersih di TTS terhambat keterbatasan mobil tanki

Warga Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT harus antre menunggu hingga malam hari untuk mendapatkan air bersih dari tanki air bersih yang didistribusikan pemerintah setempat. (ANTARA/HO-Humas BPBD TTS)

Distribusi bantuan air bersih ke desa-desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT yang mengalami krisis air bersih, tidak bisa dilakukan secara maksimal karena terbatasnya mobil tanki.
Kupang (ANTARA) - Bupati Timor Tengah Selatan , Epy Tahun mengatakan, distribusi bantuan air bersih ke desa-desa yang mengalami krisis air bersih, tidak bisa dilakukan secara maksimal karena terbatasnya mobil tanki.

"Bantuan air bersih sudah mulai didistribusi, tetapi tidak bisa maksimal karena hanya ada satu mobil tanki," kata Bupati Epy Tahun ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Jumat (6/9), terkait kendala dalam pendistribusian bantuan air bersih untuk warga desa yang mengalami krisis air.

Dia mengatakan, berdasarkan laporan, sampai hari ini petugas baru melayani belasan desa dari puluhan desa yang mengalami krisis air. Pelayanan air bersih bagi warga di desa-desa ini terpaksa dilakukan mulai pagi hingga malam hari, dengan menyasar terlebih dahulu desa-desa yang paling parah.

Berdasarkan laporan sementara, penduduk yang terdampak kekeringan ini sekitar 30.000 jiwa, dan kemungkinan masih terus bertambah karena petugas masih terus melakukan pendataan. "Penduduk ini tersebar di 34 desa dan 12 kecamatan di wilayah dengan penduduk terpadat di provinsi berbasis kepulauan itu, katanya.

Baca juga: 250 tangki air bersih bagi warga Kota Kupang

Ke-12 kecamatan yang terkena dampak kekeringan itu adalah Amanuban Timur, Nunkolo, Kuanfatu, Amanuban Selatan, Kuatnana, Oenino, Ki'E, Amanatun Selatan, Fautmolo, Amanatun Tengah, Noebeba dan Fatukopa.

Menurut diaa, penduduk desa yang terkena dampak kekeringan paling banyak terdapat di Kecamatan Kuanfatu yakni berjumlah 4.514 jiwa, tersebar di empat desa yakni Desa Basmuti, Lasi, Oehan dan Desa Neobeba.

Disusul Kecamatan Amanatun Selatan yakni 3.707 jiwa, tersebar di tiga desa yaitu Desa Oekiu, Enonetien dan Desa Pollo dan ketiga di Kecamatan Amanatun berjumlah 3.325 jiwa tersebar di lima desa yakni Desa Mauleun, Billa, Seini, Pisan dan Desa Tliu.

Baca juga: Warga Lembata kesulitan air bersih akibat kekeringan
Baca juga: Krisis air bersih landa ribuan KK di TTS