Wabup Flores Timur geram dihujat medsos karena memimpin pemadaman

id wabup flotim

Wabup Flores Timur geram dihujat medsos karena memimpin pemadaman

Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli (dua dari kanan) saat bersama pasukan pemadam menuju puncak Gunung Ile Mandiri untuk memadamkan api. (ANTARA FOTO/HO-BPBD Flores Timur)

Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli merasa geram karena dihujat melalui media sosial (medsos) dengan tuduhan, memimpin pasukan untuk memadamkan api di puncak gunung Gunung Ile Mandiri hanya sekadar untuk berfoto-foto.
Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli merasa geram karena dihujat melalui media sosial (medsos) dengan tuduhan, memimpin pasukan untuk memadamkan api di puncak gunung Gunung Ile Mandiri hanya sekadar untuk berfoto-foto.

"Bagi orang-orang yang suka nyinyir di medsos ketika menilai saya memimpin pasukan naik gunung hanya untuk selfy, saya hanya mengatakan semoga Tuhan mengampuni pikiran busuk, dan memberi mereka kesadaran baru akan cinta lingkungan," kata Agus Payong Boli kepada ANTARA di Kupang, Kamis (19/9).

Dia mengemukakan hal itu, menjawab pertanyaan ANTARA seputar perkembangan penanganan kebakaran di Gunungg Ile Mandiri, dan adanya hujatan atas dirinya di media sosial dalam dua hari terakhir ini.

Baca juga: Gunung Ile Mandiri terkena dampak Karhutla
Baca juga: Karhutlah di Ile Mandiri sudah reda


Agus Boli juga meminta mereka yang menyerang dirinya di media sosial, untuk tidak lupa menyikat gigi sebelum tidur, karena gigi yang kotor pemicu orang bicara sembarangan dan negatif melulu.

Menurut dia, ada ratusan masyarakat yang berpartisipasi dalam membantu aparat memadamkan api yang melahap kawasan hutan di gunung Ile Mandiri sejak Senin, (16/9) malam.

"Jika Anda tidak sempat naik ke gunung untuk bersama, maka sebetulnya cukup mendoakan, tetapi mengapa mesti menghujat kami yang tengah berjuang bermandikan peluh saat memadamkan api," katanya.

Dia mengajak seluruh komponen masyarakat daerah itu untuk tidak merespon hujatan di media sosial, tetapi bergandengan tangan untuk menyelamatkan kawasan hutan di Gunung Ile Mandiri demi keberlangsungan kota Reinha Rosari, sebutan khas bagi Kota Larantuka. 

Baca juga: Polisi tetapkan BHW sebagai tersangka dalam kasus karhutlah
Baca juga: Koq Karhutlah bisa terjadi di puncak Ile Mandiri?