Teluk Hadakewa ditutup dari aktivitas penangkapan ikan

id andy amuntoda desa lamatokan

Teluk Hadakewa ditutup dari aktivitas penangkapan ikan

Antonius Andy Amuntoda. (ANTARA/Bernadus Tokan)

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengapresiasi Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Desa Lamatokan di Kabupaten Lembata yang menutup Teluk Hadakewa dari aktivitas penangkapan ikan.
Kupang (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengapresiasi Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Desa Lamatokan di Kabupaten Lembata yang menutup Teluk Hadakewa dari aktivitas penangkapan ikan.

"DKP memberikan apresiasi terhadap Pokmaswas Desa Lamatokan yang memiliki kearifan lokal dalam menjaga laut," kata Kepala Cabang DKP NTT wilayah kerja Kabupaten Lembata, Flores Timur dan Sikka, Antonius Andy Amuntoda di Kupang, Jumat (20/9).

Dia mengatakan, untuk pengawasan laut di Teluk Hadakewa ini, kelompok masyarakat Desa Lamatokan melakukan penutupan kawasan Teluk Hadakewa dari aktivitas perikanan dalam suatu masa tertentu.

Baca juga: Kepala Desa Hadakewa dampingi Jokowi ke India
Baca juga: Kades Hadakewa mengaku kaget mendampingi Jokowi ke India


"Pada saatnya akan dibuka untuk dapat dilakukan aktivitas penangkapan ikan, dengan memberikan kontribusi bagi Desa Lamatokan sebesar Rp150.000 per kapal yang menangkap ikan," katanya menjelaskan.

"Proses tersebut dimulai dengan ritual adat dan ada juga denda adat yang diberikan apabila ada nelayan yang melanggar," katanya dan menjelaskan denda adat ini ditetapkan secara bersama-sama sehingga ada efek jera bagi nelayan yang melakukan aktivitas penangkapan ikan saat kawasan tersebut sedang ditutup.

"Denda adatnya berupa satu ekor kambing besar dan satu ekor babi," ujar Andy Amuntoda dan berharap ada desa di wilayah pesisir lain yang meniru pola yang dilakukan warga Desa Lamatokan ini, untuk menjaga lingkungan wilayah perairan laut.

Baca juga: BUMDes Hadakewa kelola usaha ikan teri
Baca juga: China berminat terhadap Teri Hadakewa, namun produksinya belum cukup