Kupang (ANTARA) - Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2019 ini akan dilengkapi dengan peralatan pendeteksi angin atau low level windshear alert system (LLWAS).
"Peralatan ini penting untuk mendeteksi pergerakan angin, karena sangat mempengaruhi take off dan landing sebuah pesawat," kata Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG, Agus Wahyu Raharjo, di Kupang, Selasa (24/9) saat pembukaan Sekolah Lapang Meteorologi Penerbangan BMKG.
"Untuk Bandara El Tari Kupang dan Juanda di Surabaya tahun ini akan kami pasang LLWAS, yang berfungsi mendeteksi perubahan dan arah kecepatan angin baik horisontal maupun vertikal," katanya.
Di Kupang sendiri, kata dia, potensi terjadinya perubahan pergerakan angin cukup tinggi, sehingga bisa mengganggu penerbangan.
Sebelumnya BMKG telah memasang peralatan LLWAS tersebut pada beberapa bandara di Indonesia seperti di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Bandara Kuala Namu Medan dan Bandara Jenderal Ahmad Yani di Semarang.
Dia menjelaskan, LLWAS merupakan peralatan yang dapat mendeteksi terjadinya angin yang datang secara tiba-tiba, yang dapat mengganggu penerbangan.
"Jadi peralatan ini dapat memberikan peringatan awal kepada pilot tentang perubahan angin yang berlangsung secara tiba-tiba pada ketinggian sampai 500 meter," katanya.
Dia mengakui, pada beberapa pesawat jenis baru sudah terpasang radar untuk memberikan peringatan dini tentang pergerakan angin, tetapi pada pesawat-pesawat tertentu tidak terpasang radar.
Dia berharap, masyarakat di sekitar bandara El Tari Kupang ikut menjaga peralatan tersebut setelah dipasang oleh BMKG nanti karena fungsinya untuk keselamatan penerbangan. *
Alat pendeteksi angin untuk Bandara El Tari Kupang
Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2019 ini akan dilengkapi dengan peralatan pendeteksi angin atau low level windshear alert system (LLWAS).