Kelimutu Sumbang Rp2,8 Miliar

id TKN kelimutu

Kelimutu Sumbang Rp2,8 Miliar

Danau Tiga Warna Kelimutu di Kabupaten Ende, Pulau Flores, NTT menyumbang Rp2,8 miliar sebagai pemasukan negara bukan pajak dalam 2016.

"Perubahan warna air danau Kelimutu itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang melihat langsung fenomena alam di kawasan pegunungan Kelimutu itu," kata Benediktus Rio Wibawanto.
Kupang  (Antara NTT) - Taman Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende, Pulau Flores, pada 2016 menyumbang Rp2,8 miliar sebagai pemasukan negara bukan pajak yang diperoleh dari kunjungan wisatawan ke obyek wisata danau tiga warna itu.

Kepala Seksi Wilayah I Taman Nasional Kelimutu Benediktus Rio Wibawanto ketika dihubungi Antara dari Kupang, Selasa, (21/3), menjelaskan wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Danau Tiga Warna Kelimutu selama 2016 mencapai 81.000 orang.

Jumlah kunjungan tersebut, kata dia, mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisatawan asing dan domestik pada 2015 yang hanya mencapai 80.000 orang.

Menurut dia, tingginya jumlah kunjungan wisatawan ke obyek wisata Kelimutu tersebut merupakan dampak dari terjadinya perubahan warna air danau Kelimutu pada 2016.

"Perubahan warna air danau Kelimutu itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang melihat langsung fenomena alam di kawasan pegunungan Kelimutu itu," ujarnya.

Ia menjelaskan, peningkatan kunjungan wisatawan ke Danau Tiga Warna Kelimutu berdampak pada peningkatan penerimaan pemasukan biaya kunjungan yang diperoleh Taman Nasional Kelimutu.

Pengelola Taman Nasional Kelimutu telah menetapkan biaya kunjungan bagi wisatawan domestik sebesar Rp5.000/orang untuk kunjungan hari biasa, sedang pada hari libur tarifnya menjadi Rp7.500/orang.

Sementara, tarif masuk untuk wisatawan mancanegara ditetapkan sebesar Rp150.000/orang untuk hari biasa, dan naik menjadi Rp225.000/orang pada saat hari libur.

"Biaya masuk untuk wisatawan lokal sangat murah, namun masih ada oknum tertentu menolak membayar biaya kunjungan Rp5.000, padahal pungutan tersebut untuk kepentingan negara," kata Rio.

Ia mengatakan, khusus untuk wisatawan mancanegara pembayaran kunjungan dilakukan melalui bank untuk memudahkan wisatawan dalam melakukan transaksi pembayaran.

"Wisatawan asing tidak membawa uang tunai ketika berkunjung ke lokasi wisata Taman Nasional Kelimutu," katanya.

Untuk membantu para wisatawan asing, kata dia, Taman Nasional Kelimutu mulai menerapkan sistem pembayaran kunjungan melalui bank sejak 2 Maret 2017, dan mendapat respon positif dari turis mancanegara.

Ia mengakui  belum semua wisatawan mancanegara mengetahui aturan tersebut, sehingga petugas Taman Nasional Kelimutu mengantarkan wisatawan ke bank terdekat untuk melakukan pembayaran.

Rio menambahkan Bank BRI sudah menempatkan satu ATM (Anjungan Tunjangan Mandiri) di Moni, sebuah desa wisata di kaki gunung Kelimutu, untuk membantu wisatawan dalam melakukan transaksi sebelum menuju ke Taman Nasional Kelimutu.