34.000 zak semen lenyap bersama tenggelamnya KM Shimpo 16

id Tol Laut

34.000 zak semen lenyap bersama tenggelamnya KM Shimpo 16

KM Shimpo 16, sebuah kapal tol laut, Selasa (10/12/2019) sore, tenggelam di bibir Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi NTT, setelah ditabrak KM Maju 08 yang tidak bisa mengendalikan rem kapalnya. Sekitar 1.700 ton semen untuk kebutuhan pembangunan di Lembata, akhirnya lenyap tenggelam bersama kapal tol laut tersebut. (ANTARA FOTO/HO-KP3 Laut Lembata).

Berdasarkan informasi yang diperolehnya kapal tol laut tersebut mengangkut sekitar 1.700 ton semen dari Biringkasih, Makassar, Sulawesi Selatan, yang akan dibongkar di Pelabuhan Lewoleba.
Kupang (ANTARA) - Sekitar 34.000 zak semen (1.700 ton) ikut lenyap bersama tenggelamnya KM Shimpo 16, sebuah kapal tol laut di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (10/12) sore.

Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kupang, Rabu (11/12), menjelaskan berdasarkan informasi yang diperolehnya kapal tol laut tersebut mengangkut sekitar 1.700 ton semen dari Biringkasih, Makassar, Sulawesi Selatan, yang akan dibongkar di Pelabuhan Lewoleba.

Ketika muatan baru terbongkar sekitar 143 ton semen, terjadi tabrakan sehingga kapal tersebut oleng dan kemudian tenggelam. KM Shimpo 16 ditabrak KM Maju 08 yang hendak bersandar di Pelabuhan Lewoleba pada saat itu.

Baca juga: Kapal tol laut tenggelam di Pelabuahn Lewoleba, NTT
Baca juga: Kapal tol laut tenggelam akibat ditabrak KM Maju


KM Maju 08, dilaporkan menabrak bagian lambung KM Shimpo 16 di sebelah kanan bagian depan hingga jebol dan air masuk dengan cepat sehingga mengakibatkan kapal tersebut miring ke kanan dan akhirnya tenggelam di bibir Pelabuhan Lewoleba itu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Peruhubungan Kabupaten Lembata Paskalis Tapobali secara terpisah mengatakan KM Maju 08 diduga bermasalah pada bagian pengereman sehingga kecepatan kapal tidak bisa dikendalikan saat hendak berlabuh di Pelabuhan Lewoleba di Pulau Lembata.

Kapal tol laut itu, menurut Paskalis telah difungsikan sebagai kapal kargo. Namun, kisahnya harus berakhir di bibir Pelabuhan Lewoleba saat KM Maju 08 menabraknya dan akhirnya tenggelam bersama ribuan ton semen yang diangkutnya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di Lembata.
KM Shimpo 16, sebuah kapal tol laut perintis, Selasa (10/12/2019) sore tenggelam di bibir pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi NTT setelah ditabrak KM Maju 08 yang hendak merapat di pelabuhan tersebut. (ANTARA FOTO/HO-KP3 Laut Lembata).