• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Logo Header Antaranews ntt
Rabu, 10 Desember 2025
Logo Small Mobile Antaranews ntt
Logo Small Fixed Antaranews ntt
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • AHY: Kebutuhan anggaran pemulihan bencana di Pulau Sumatera di atas Rp50 triliun

      AHY: Kebutuhan anggaran pemulihan bencana di Pulau Sumatera di atas Rp50 triliun

      Selasa, 9 Desember 2025 14:19

      Akhmad Munir melantik pengurus PWI Jateng 2025-2030

      Akhmad Munir melantik pengurus PWI Jateng 2025-2030

      Selasa, 2 Desember 2025 16:08

      Rais Aam menegaskan Gus Yahya tidak lagi menjabat Ketum PBNU

      Rais Aam menegaskan Gus Yahya tidak lagi menjabat Ketum PBNU

      Sabtu, 29 November 2025 19:36

      Wamendagri mendorong perbaikan permasalahan sosial di daerah perbatasan

      Wamendagri mendorong perbaikan permasalahan sosial di daerah perbatasan

      Jumat, 28 November 2025 6:50

      Pemerintah menyiapkan program mudik gratis Nataru 2025

      Pemerintah menyiapkan program mudik gratis Nataru 2025

      Kamis, 27 November 2025 9:32

  • Daerah
    • KP2MI memperkuat pelindungan pekerja migran NTT yang responsif gender

      KP2MI memperkuat pelindungan pekerja migran NTT yang responsif gender

      22 jam lalu

      Badan Geologi: Gunung Lewotobi Laki-laki dalam fase penurunan jangka pendek

      Badan Geologi: Gunung Lewotobi Laki-laki dalam fase penurunan jangka pendek

      08 December 2025 21:17 Wib

      PVMBG merekam getaran banjir lahar hujan Gunung Lewotobi Laki-Laki

      PVMBG merekam getaran banjir lahar hujan Gunung Lewotobi Laki-Laki

      08 December 2025 21:16 Wib

      BMKG mengimbau warga NTT waspadai cuaca ekstrem hingga 14 Desember 2025

      BMKG mengimbau warga NTT waspadai cuaca ekstrem hingga 14 Desember 2025

      08 December 2025 16:00 Wib

      Wagub NTT: Tiga tema konferensi APHTN-HAN IV sangat strategis

      Wagub NTT: Tiga tema konferensi APHTN-HAN IV sangat strategis

      06 December 2025 10:26 Wib

  • Lintas Daerah
    • BMKG: Gempa tektonik magnitudo 5,4 di Simeulue Aceh tidak berpotensi tsunami

      BMKG: Gempa tektonik magnitudo 5,4 di Simeulue Aceh tidak berpotensi tsunami

      20 jam lalu

      BMKG memprakirakan hujan petir di sejumlah kota besar pada Selasa

      BMKG memprakirakan hujan petir di sejumlah kota besar pada Selasa

      09 December 2025 6:17 Wib

      Menteri ATR: RTRW tiga provinsi mengalami perubahan pascabencana Sumatera

      Menteri ATR: RTRW tiga provinsi mengalami perubahan pascabencana Sumatera

      08 December 2025 16:49 Wib

      BMKG memprakirakan mayoritas daerah berpotensi diguyur hujan pada Senin

      BMKG memprakirakan mayoritas daerah berpotensi diguyur hujan pada Senin

      08 December 2025 8:55 Wib

      Prabowo menyetujui Rp60 juta per rumah ganti hunian pengungsi bencana yang rusak

      Prabowo menyetujui Rp60 juta per rumah ganti hunian pengungsi bencana yang rusak

      08 December 2025 8:30 Wib

  • Ekonomi
    • Pemerintah ungkap akan ada enam KEK baru

      Pemerintah ungkap akan ada enam KEK baru

      22 jam lalu

      Pemkab Manggarai Barat: Pokdarwis jadi kekuatan membangun desa wisata

      Pemkab Manggarai Barat: Pokdarwis jadi kekuatan membangun desa wisata

      09 December 2025 6:12 Wib

      BEI NTT meningkatkan literasi pasar modal bagi 31.775 orang lewat SPM

      BEI NTT meningkatkan literasi pasar modal bagi 31.775 orang lewat SPM

      09 December 2025 6:11 Wib

      Pemkot Kupang menghidupkan ekonomi warga lewat Christmas Market 2025

      Pemkot Kupang menghidupkan ekonomi warga lewat Christmas Market 2025

      09 December 2025 6:10 Wib

      Zulhas tidak permasalahkan dihujat panggul beras bantuan korban bencana

      Zulhas tidak permasalahkan dihujat panggul beras bantuan korban bencana

      08 December 2025 16:08 Wib

  • Politik & Hukum
    • Polisi menetapkan dua tersangka pada kasus penipuan WO di Jakut

      Polisi menetapkan dua tersangka pada kasus penipuan WO di Jakut

      20 jam lalu

      DKPP memutus 198 perkara etik selama 2025

      DKPP memutus 198 perkara etik selama 2025

      09 December 2025 10:56 Wib

      Komisi II DPR mendorong penguatan etik acara DKPP dalam revisi UU Pemilu

      Komisi II DPR mendorong penguatan etik acara DKPP dalam revisi UU Pemilu

      09 December 2025 10:55 Wib

      Anggota DPR mendesak Kemenag beri sanksi madrasah yang terbukti pungli

      Anggota DPR mendesak Kemenag beri sanksi madrasah yang terbukti pungli

      08 December 2025 16:51 Wib

      Rapat Paripurna DPR RI setujui daftar Prolegnas 2026, RUU Penyadapan masuk

      Rapat Paripurna DPR RI setujui daftar Prolegnas 2026, RUU Penyadapan masuk

      08 December 2025 16:50 Wib

  • Kesra
    • TVRI merilis buku keindahan Indonesia ke panggung dunia

      TVRI merilis buku keindahan Indonesia ke panggung dunia

      22 jam lalu

      Presiden Prabowo menerima laporan bantuan tak lagi dilempar dari heli

      Presiden Prabowo menerima laporan bantuan tak lagi dilempar dari heli

      08 December 2025 8:17 Wib

      Wagub NTT mengunjungi SPPG Manggarai pastikan penuhi target penerima MBG

      Wagub NTT mengunjungi SPPG Manggarai pastikan penuhi target penerima MBG

      07 December 2025 6:07 Wib

      Kader muda NU mendesak PBNU kembali tunduk AD/ART

      Kader muda NU mendesak PBNU kembali tunduk AD/ART

      05 December 2025 17:19 Wib

      Presiden menetapkan biaya haji 2026

      Presiden menetapkan biaya haji 2026

      05 December 2025 17:17 Wib

  • Olahraga
    • Jadwal Liga Champions: Inter Milan vs Liverpool, Real Madrid vs Manchester City

      Jadwal Liga Champions: Inter Milan vs Liverpool, Real Madrid vs Manchester City

      22 jam lalu

      SEA Games 2025 - Megawati Hangestri, atlet voli andalan pembawa bendera Indonesia

      SEA Games 2025 - Megawati Hangestri, atlet voli andalan pembawa bendera Indonesia

      22 jam lalu

      Liga Inggris - MU raih kemenangan meyakinkan kontra Wolves

      Liga Inggris - MU raih kemenangan meyakinkan kontra Wolves

      09 December 2025 6:19 Wib

      Liga Inggris: Arsenal dalam posisi rapuh di klasemen

      Liga Inggris: Arsenal dalam posisi rapuh di klasemen

      08 December 2025 16:20 Wib

      Sea Games 2025 - Indonesia ke final beregu putri bulu tangkis usai kalahkan Malaysia

      Sea Games 2025 - Indonesia ke final beregu putri bulu tangkis usai kalahkan Malaysia

      08 December 2025 16:16 Wib

  • Hiburan
    • Psikolog: Uang kerap digunakan sebagai alat regulasi emosi

      Psikolog: Uang kerap digunakan sebagai alat regulasi emosi

      02 December 2025 16:14 Wib

      Gary Iskak meninggal, sisakan duka yang mendalam bagi sahabat

      Gary Iskak meninggal, sisakan duka yang mendalam bagi sahabat

      29 November 2025 19:30 Wib

      Daftar lengkap peraih Piala Citra FFI 2025

      Daftar lengkap peraih Piala Citra FFI 2025

      21 November 2025 9:05 Wib

      Reza Rahadian meraih Piala Citra kategori penulis skenario terbaik FFI

      Reza Rahadian meraih Piala Citra kategori penulis skenario terbaik FFI

      21 November 2025 8:56 Wib

      Sheila Dara meraih Pemeran Utama Perempuan Terbaik FFI

      Sheila Dara meraih Pemeran Utama Perempuan Terbaik FFI

      21 November 2025 8:55 Wib

  • Internasional
    • Indonesia usahakan pemulangan segera jenazah WNI korban kebakaran Hong Kong

      Indonesia usahakan pemulangan segera jenazah WNI korban kebakaran Hong Kong

      05 December 2025 17:11 Wib

      Google ungkap tren pencarian teratas global sepanjang 2025

      Google ungkap tren pencarian teratas global sepanjang 2025

      05 December 2025 12:16 Wib

      Utusan Khusus Australia mendukung Indonesia jadi ketua Dewan HAM PBB

      Utusan Khusus Australia mendukung Indonesia jadi ketua Dewan HAM PBB

      05 December 2025 8:41 Wib

      Indonesia tuan rumah MHQ Internasional disabilitas netra pertama

      Indonesia tuan rumah MHQ Internasional disabilitas netra pertama

      04 December 2025 10:14 Wib

      PBB berduka cita atas banjir besar di Indonesia dan tawarkan bantuan

      PBB berduka cita atas banjir besar di Indonesia dan tawarkan bantuan

      03 December 2025 11:29 Wib

  • Artikel
    • Menjahit luka Pulau Sumatera yang menganga

      Menjahit luka Pulau Sumatera yang menganga

      09 December 2025 10:52 Wib

      Lingkaran setan bencana banjir di Sumatra

      Lingkaran setan bencana banjir di Sumatra

      08 December 2025 10:44 Wib

      Upaya Indonesia membaca arah baru modernisasi China

      Upaya Indonesia membaca arah baru modernisasi China

      07 December 2025 10:16 Wib

      Saatnya menata ruang sesuai ilmu tanah

      Saatnya menata ruang sesuai ilmu tanah

      06 December 2025 10:45 Wib

      Ketika ketakutan dijajakan: hantu pun mempunyai QRIS

      Ketika ketakutan dijajakan: hantu pun mempunyai QRIS

      05 December 2025 11:12 Wib

  • Foto
    • Syukuran HUT ke-6 Partai Gelora

      Syukuran HUT ke-6 Partai Gelora

      Pelepasan Tukik di Pantai Kelapa Tinggi

      Pelepasan Tukik di Pantai Kelapa Tinggi

      Peluncuran program makan bergizi gratis di NTT

      Peluncuran program makan bergizi gratis di NTT

      Perbaikan jaringan listrik akibat erupsi Gunung Lewotobi

      Perbaikan jaringan listrik akibat erupsi Gunung Lewotobi

      Bea Cukai Kupang Musnahkan Barang Hasil Penindakan

      Bea Cukai Kupang Musnahkan Barang Hasil Penindakan

  • Video
    • Kurangi paparan gawai, Kupang gelar festival permainan tradisional

      Kurangi paparan gawai, Kupang gelar festival permainan tradisional

      Sidang tuntutan 17 terdakwa penganiaya Prada Lucky diundur 10 Desember

      Sidang tuntutan 17 terdakwa penganiaya Prada Lucky diundur 10 Desember

      Dinkes gandeng KPA NTT edukasi masyarakat jelang Hari AIDS Sedunia

      Dinkes gandeng KPA NTT edukasi masyarakat jelang Hari AIDS Sedunia

      BPBD hentikan pencarian tiga korban banjir dan longsor di Nagekeo NTT

      BPBD hentikan pencarian tiga korban banjir dan longsor di Nagekeo NTT

      Polda NTT dan Bulog distribusikan beras SPHP lewat pasar murah

      Polda NTT dan Bulog distribusikan beras SPHP lewat pasar murah

Logo Header Antaranews NTT

Artikel - Regenerasi penenun di Kampung Berseri Sonraen menjawab kepunahan

id Tenun ikat Minggu, 15 Desember 2019 21:42 WIB

Image Print
Artikel - Regenerasi penenun di Kampung Berseri Sonraen menjawab kepunahan

Ratna Almince Ton (14), gadis remaja asal Kelurahan Sonraen, Kabupaten Kupang, NTT tampak sedang menenun didampingi Sini Marani (11) yang tampak sedang menggulung benang di sampingnya, pada Sabtu (28/11/2019). (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda)..

Di balik kekhwatiran akan punahnya generasi penenun di NTT, Astra telah memulai ceritanya di Sonraen, sekitar 30 km selatan Kota Kupang, ibu kota Provinsi NTT.

Kupang (ANTARA) - Remaja perempuan itu tampak lihai saat tangan kirinya menggenggam sepotong kayu kecil dengan panjang sekira satu meter yang digunakan untuk mengangkat rangkaian benang yang berjejer rapih di hadapannya.

Sebelah tangannya lagi sudah siaga memegang salah satu ujung sebilah kayu tipis berwarna hitam. Seketika kayu itu dimasukkan ke dalam sebuah rongga yang terbentuk dari rangkaian benang-benang berwarna merah dan putih yang sedang terangkat itu.

Saat rangkaiannya dilepaskan kembali, kayu hitam yang dibiarkan tetap berada di dalam rongga itu lalu diputar hingga posisi vertikal, sehingga kembali membentuk sebuah rongga baru. Ia kemudian memasukkan benang berwarna merah yang dililit dalam potongan kayu berukuran lebih kecil ke dalam rongga tersebut.

Kedua tangannya kembali menggenggam masing-masing ujung kayu berwarna hitam, kemudian beberapa kali ditarik serentak ke arah perutnya. Ia terlihat santai, meskipun terdengar bunyi yang cukup keras ketika kayu yang ditariknya menghantam tumpukan benang yang kian padat dan perlahan-lahan tampak mulai berbentuk sebuah kain.

"Saya sedang menenun tenun ikat untuk kain selempang," ujar Ratna Almince Ton, saat ditanya mengenai kegiatanya siang itu saat disambangi di kediamannya, di Gang Bioni, RT.16/RW.8, Kelurahan Sonaren, Kabupaten Kupang.

Di samping gadis remaja yang akrab disapa Ratna itu, seorang gadis lain bernama Sindi Marani, berusia 11 tahun, duduk di kursi kecil setinggi satu jengkal tanpa sandaran. Dia tampak tengah menggulung benang mengitari kedua lutut kakinya yang sengaja dilebarkan dalam kondisi tertekuk.

Sesekali Sindi memandang Ratna yang tengah duduk beralaskan lantai semen dengan kedua kakinya terlentang di depan, tepat di bawah rangkaian benang yang sedang ditenun.

"Saya mulai belajar menenun sejak kelas 2 SD, awalnya belajar menggulung benang seperti itu," kata Ratna sambil sedikit menolehkan kepala ke arah Sindi untuk menjelaskan maksud ucapannya.

Gadis remaja berusia 14 tahun itu menuturkan bahwa kegiatan menenun tenun ikat mulai dipelajari saat masih mengenyam pendidikan dasar. Sejak di bangku SD, Ratna mulai belajar menenun dari menggulung benang hingga mengoperasikan alat tenun untuk membuat kain tenun ikat saat beranjak kelas 5.

Setiap tahapan menenun kini sudah dikuasainya mulai dari menggulung benang, memasak benang, mencelupkan pewarna, mengikat benang untuk motif hingga mengoperasikan peralatan untuk menghasilkan kain tenun ikat. Ratna mengaku tak ada kesulitan berarti untuk belajar menenun.

"Keluarga kami memang penenun dari nenek sampai ibu saya, sehingga setelah pulang sekolah, saya belajar menenun selama beberapa jam setiap hari," kata anak pertama dari empat bersaudara itu.

Saat awal menenun, belum banyak karya kain tenun ikat yang dihasilkan karena masih menggunakan alat tenun sederhana yang merupakan warisan keluarga.

Ratna mengaku, karya tenun ikat yang dihasilkan mulai meningkat ketika mulai bergabung dalam kelompok penenun yang dibentuk melalui program Kampung Berseri Astra (KBA) yang menyalurkan bantuan alat tenun yang lebih lengkap berbahan modern.

"Sekarang sudah puluhan tenun ikat yang sudah hasilkan, ada selempang, selendang, sarung pria dan wanita, yang motifnya bermacam-macam dengan bantuan ini," katanya.

Sejumlah perempuan muda yang terhimpun dalam kelompok penenun Bioni yang dibentuk melalui Program Kampung Berseri Astra (KBA) Sonraen sedang memperagakan aktivtitas menenun tenun ikat sebuah rumah yang berada di Gang Bioni, RT16/RW8, Kelurahan Sonaren, Kabupaten Kupang, Pulau Timor, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (28/11/2019). (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda)

Kampung Berseri Astra
Sonraen hanyalah sebuah kelurahan yang bersemayam di balik lebatnya pepohonan Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Prof Ir Herman Johanes di Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Pulau Timor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Masyarakat di daerah itu mengandalkan lahan pertanian sebagai sumber kehidupan.

Wilayah yang bejarak sekitar 38 kilometer dari Oelamasi, ibu kota Kabupaten Kupang ini, rupanya menjadi sasaran Program Kampung Berseri Astra (KBA), sebuah program kontribusi sosial berkelanjutan yang dilakukan oleh PT Astra Internasional Tbk.

"Program KBA hadir di Sonraen sejak 2017, dan Sonraen menjadi satu-satunya tempat yang terpilih di NTT," kata Ketua Program KBA Sonraen Willmessden Nepa Bureni (27), dalam percakapannya dengan Antara.

Program KBA hadir dengan fokus pemberdayaan yang menyasar empat pilar pembangunan di Sonaren di antaranya, kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan.

Dari upaya penguatan asupan gizi ibu dan anak melalui puskemas, pembangunan sumur bor, maupun pembangunan sekolah dasar dengan fasilitas berstandar nasional dijalakan melalui program ini

Khusus pilar kewirausahaan, kata dia, Astra menginginkan agar Sonraen dikembangkan menjadi kampung tenun sesuai dengan potensi tradisi menenun tenun ikat kaum perempuan di Sonraen yang masih dijaga hingga saat ini.

Dengan alasan itu, Willmessden pun berkoordinasi dengan para kaum perempuan setempat agar terhimpun dalam kelompok penenun untuk memudahkan penyaluran bantuan.

"Mulai 2018 kami bentuk satu kelompok dan sekarang sudah lima kelompok penenun, ada Inrunu, Runmuti, Sonkiko, Bioni, dan Teonrane, dengan jumlah total anggota sebanyak 60 orang," katanya.

Kelompok-kelompok ini menghimpun para penenun di antaranya ibu-ibu rumah tangga hingga anak-anak muda seperti Ratna dan teman-teman sebaya yang terhimpun dalam kelompok Bioni.

Alhasil, bantuan dari Astra pun mulai mengalir ke setiap kelompok, masing-masing mendapat dua alat tenun yang dilengkapi alat pendukung lain seperti pemutar benang, pengurai benang untuk motif, hingga bahan berupa benang dan pewarna.

"Semua bantuan alat ini dibuat dengan rancangan yang rapi dan bagus, bahanya juga dari kayu kuat sehingga tahan lama agar merangsang daya produksi tenun mereka," katanya.

Seorang perempuan melintas di samping kain tenun ikat Sikka asal Maumere, Nusa Tenggara Timur saat pameran Pekan Kain Tradisional Nusantara di jakarta, Kamis (31/10/2019). Kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap kain nusantara dan mengenalkan macam-macam kain nusantara. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww).
Dampak ekonomi
Ratna Almince Ton mengutarakan keikutsertaan dalam kelompok penenun Bioni, telah memacu produktivitasnya dalam menghasilkan berbagai karya tenun ikat.

Setidaknya, sebuah kain tenun ikat jenis selempang dengan dengan motif beragam sesuai pesanan bisa dihasilkannya dalam sepekan dengan dukungan bantuan peralatan dari program tersebut.

"Sekarang saya bisa dengan mudah melayani pesanan kain tenun karena tidak butuh waktu lama, ada yang saya simpan sebagai stok sehingga ketika ada permintaan bisa langsung dijual," katanya.

Sekira puluhan tenun ikat yang sudah dihasilkan Ratna dan dijual dengan harga bervariasi sesuai jenis kain dengan kisaran harga antara Rp200.000 hingga Rp1,5 juta per kain.

Sebagian dari pundi-pundi hasil penjualan itu ia gunakan untuk membeli barang-barang kebutuhan pribadinya diberikan kepada orang tuanya membantu keperluan sehari-hari dalam keluarga.

"Selain untuk kebutuhan keluarga, keuntungan penjualan juga saya sisikan untuk membeli bahan tambahan seperti benang dan pewarna untuk stok," katanya.

Manfaat keuntungan serupa juga diutarakan, Yublina Runesi (46), seorang anggota lain dari kelompok penenun Inrunu ketika disambangi di lokasi yang berbeda.

Ibu dari empat orang anak ini mengaku beberapa bulan bergabung dalam kelompok mulai 2019 ini, namun ia sudah mampu meraup pendapatan hingga jutaan rupiah dari penjualan tenun.

"Penjualan terakhir beberapa waktu lalu, kain tenun saya laku Rp600 ribu yang dipesan orang melalui kelompok kami," katanya.

Yublina mengaku puas, usaha tenun ikat yang ditekuni secara berkelompok memberikan dampak keuntungan nyata untuk menunjang kebutuhan rumah tangga maupun untuk biaya sekolah anak-anaknya.

"Tidak hanya keuntungan uang yang kami dapat, tapi saya lebih senang karena dengan kelompok ini kami bisa tularkan tradisi menenun tenun ikat ini ke anak-anak kami karena semua bisa saling belajar di sini," katanya.

Willmessden mengatakan, meskipun usaha tenun ikat ini berdampak nyata bagi ekonomi para penenun, namun masih perlu diperkuat dari aspek pemasaran. Tenun-tenun yang berhasil dijual masih mengandalkan pesanan dari orang atau pelanggan yang umumnya dari Sonraen dan sekitarnya.

"Saya sendiri sudah mencoba bangun jaringan ke Kota Kupang agar tenun-tenun ini bisa dipasok ke tokoh-tokoh di sana tapi belum dapat. Ini yang masih jadi PR saya," katanya.

Meski masih mengandalan pesanan, kegiatan produksi terus berjalan dan selaku penanggung jawab Program KBA Sonraen, Willmessden mengakut telah berupaya melayangkan proposal bantuan tambahan peralatan kepada managemen Astra agar kebutuhan kelompok semakin memadai.

Ia menambahkan, selanjutnya para anggota kelompok juga akan diberikan pelatihan untuk peningkatan nilai jual produk dengan mengubah kain tenun menjadi aneka produk lainnya.

"Kami ingin agar kain tenun ini tidak hanya sebagai tenun semata, tapi bisa dimodifikasi untuk produk lain seperti baju, celana, tas, sepatu, dan lainnya, karena itu kami persiapkan mereka untuk ikut pelatihan tahun depan (2020)," tandasnya.

Perajin memproduksi kain tenun ikat Sikka di Kota Maumere, Nusa Tenggara Timur disela-sela Pekan Kain Tradisional Nusantara di Jakarta, Kamis (31/10/2019). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww).
Regenerasi penenun
Tradisi menenun tenun ikat merupakan ciri khas budaya masyarakat di Sonraen.

Willmessden menuturkan, sebelum hadirnya Program KBA, kegiatan menenun merupakan bagian dari rutinitas kaum perempuan di daerah itu.

Tatanan kehidupan yang masih melekat dengan budaya kerajaan, tambah dia, mengharuskan para perempuan untuk bisa menenun.

"Dulu di derah ini, salah satau syarat untuk para perempuan bisa menikah harus bisa menenun, itu diwajibkan aturan kerajaan dan masih terbawa sampai saat ini," katanya.

Ia mengatakan dalam beberapa tahun belakangan, para penggiat tenun ikat di seluruh wilayah Kecamatan Amarasi, nyaris didominasi kaum perempuan yang berusia 40 tahun.

Menurut Willmessden, perubahan zaman telah mempengaruhi cara pandang para generasi muda di daerah itu yang tidak memandang budaya menenun sebagai sebuah warisan orang tua.

"Itu lah alasan kenapa kami bentuk kelompok-kelompok penenun ini dengan milibatkan anak-anak muda," katanya menambahkan.

Ia menyebutkan, dari total jumlah anggota kelompok yang terdaftar sebanyak 60 orang, sekitar lebih dari 20 orang adalah perempuan muda yang berusia di bawah 25 tahun, termasuk di luar keanggotaan.

Secara terpisah, Koordinator Program KBA Wilayah NTT, Frans Budi Sulistio menyebutkan, keuntungan ekonomi yang diraup para anggota kelompok penenun binaan Program KBA Sonraen hanya lah sebuah dampak ikutan.

Lebih dari itu, kata dia, pengembangan pilar kewirausahaan tenun ikat ini merupakan bentuk pembinaan untuk mempertahankan budaya menenun tenun ikat masyarakat di Sonraen agar tidak punah.

"Prioritas utama kami yaitu pada regenerasi penenun. Astra ingin agar tenun ikat sebagai produk budaya yang unik dan bernilai tinggi menjadi tidak punah karena tidak dilanjutkan generasi penerus," kata Frans Sulistio yang juga sebagai Branch Manager Cabang Kupang PT Federal International Finance perusahaan pembiayaan PT Astra Internationl Tbk.

Karena itu, bantuan peralatan tenun bagi kelompok itu sebagai perangsang yang diharapkan selanjutnya bisa menumbuhkan minat anak-anak muda di Sonraen untuk belajar menenun.

Yublina Runesi (46), seorang anggota kelompok penenun Inrunu yang dibentuk melalui Program Kampung Berseri Astra (KBA) Sonraen sedang menenun tenun ikat saat disambangi di Kelurahan Sonraen Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang, Pulau Timor Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (28/11/2019) (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda)
Terancam punah
Jauh dari Sonraen, kekhwatiran muncul dari Pemerintah Provinsi NTT terhadap generasi penenun yang dirasakan semakin berkurang seiring perjalanan waktu.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, dalam sebuah kesempatan di Kupang, mengemukakan kekhwatirannya terhadap kondisi generasi penenun NTT yang hampir punah karena hanya dikerjakan ibu-ibu berusia di atas 40 tahun.

"Generasi yang muda-muda umumnya sudah buta menenun, ini persoalan kita," kata Mantan Anggota DPR RI dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu.

Ia mengatakan, budaya menenun NTT merupakan warisan para lelulur sudah menyatu dengan adat istiadat masyarakat setempat, bahkan menjadi persyaratan utama untuk menikah bagi seorang gadis.

Gubernur Viktor berkomitmen melestarikan tenun ikat sebagai peninggalan leluhur ini melalui kebijakan yang dibuat dalam masa pemerintah bersama Josef Nae Soi.

Pada Maret 2019 lalu, Gubernur NTT mengelurakan surat edaran yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintahan provinsi untuk mengenakan kain tenun setiap hari Selasa dan Jumat.

Kebijakan itu, merupakan bagian dari cara pemerintah daerah menghidupkan pasar kain tenun sekaligus merangsang munculnya generasi penenun untuk melestarikan budaya menenun sebagai sumber pendapatan.

Di balik kekhwatiran akan punahnya generasi penenun di NTT, Astra telah memulai ceritanya di Sonraen, sekitar 30 km selatan Kota Kupang, ibu kota Provinsi NTT.

Berkunjung ke Sonraen untuk menyaksikan kepiawaian anak-anak gadis menenun seakan menghadirkan insipirasi sekaligus harapan bahwa tenun ikat akan tetap lestari karena warisan leluhur ini masih dijaga oleh generasi penerus.

Ketua Program Kampung Berseri Astra Sonraen Willmessden Nepa Bureni (27) berposes sambil memegang produk tenun ikat yang dihasilkan anggota kelompok Inrunu di Kelurahan Sonaren, Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang, Pulau Timor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (28/11/2019). (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda)

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor: Laurensius Molan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
  • facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • pinterest
Cetak

Berita Terkait

DJPb mendorong kolaborasi pengembangan produk UMKM tenun NTT

DJPb mendorong kolaborasi pengembangan produk UMKM tenun NTT

Jumat, 5 Desember 2025 8:57 Wib

Museum NTT memperkaya informasi koleksi melalui kajian tenun Ngada

Museum NTT memperkaya informasi koleksi melalui kajian tenun Ngada

Sabtu, 25 Oktober 2025 3:46 Wib

Kemenkum NTT dorong pelindungan Indikasi Geografis tenun Nagekeo

Kemenkum NTT dorong pelindungan Indikasi Geografis tenun Nagekeo

Rabu, 24 September 2025 19:47 Wib

DJPb NTT mendorong publikasi digital tenun ikat melalui

DJPb NTT mendorong publikasi digital tenun ikat melalui "Lopo Tenun"

Minggu, 17 Agustus 2025 9:01 Wib

Kemenkum NTT mengawasi kualitas tenun IG Tenun Ikat Buna Insana TTU

Kemenkum NTT mengawasi kualitas tenun IG Tenun Ikat Buna Insana TTU

Senin, 30 Juni 2025 7:09 Wib

Kemenkumham  serahkan sertifikat IG tenun ikat Fehan Malaka

Kemenkumham serahkan sertifikat IG tenun ikat Fehan Malaka

Minggu, 15 September 2024 6:06 Wib

Neymar akan menjalani operasi lutut di Brazil

Neymar akan menjalani operasi lutut di Brazil

Kamis, 2 November 2023 9:55 Wib

Dekranasda NTT hadirkan tenun ikat khas  di JFW 2024

Dekranasda NTT hadirkan tenun ikat khas di JFW 2024

Sabtu, 28 Oktober 2023 8:39 Wib

  • Terpopuler
Alain Niti Susanto dipercaya jadi Ketua DPD Golkar NTT

Alain Niti Susanto dipercaya jadi Ketua DPD Golkar NTT

07 December 2025 14:57 Wib

DPD Partai Golkar NTT gelar Musda XI

DPD Partai Golkar NTT gelar Musda XI

07 December 2025 13:05 Wib

Polres Manggarai Timur-NTT tangkap satu DPO Polresta Samarinda

Polres Manggarai Timur-NTT tangkap satu DPO Polresta Samarinda

04 December 2025 10:19 Wib

Camat Komodo pastikan tidak ada tambang ilegal di Pulau Sebayur

Camat Komodo pastikan tidak ada tambang ilegal di Pulau Sebayur

04 December 2025 10:23 Wib

  • Top News
Alain Niti Susanto dipercaya jadi Ketua DPD Golkar NTT

Alain Niti Susanto dipercaya jadi Ketua DPD Golkar NTT

Piala Dunia 2026: Brasil dan Prancis masuk grup neraka

Piala Dunia 2026: Brasil dan Prancis masuk grup neraka

Bahlil mengusulkan kepala daerah dipilih oleh DPRD

Bahlil mengusulkan kepala daerah dipilih oleh DPRD

Imigrasi Atambua menangkap WNA penjual rokok ilegal di perbatasan

Imigrasi Atambua menangkap WNA penjual rokok ilegal di perbatasan

Polisi : Situasi keamanan di Atambua pasca bentrok polisi-warga sudah kondusif

Polisi : Situasi keamanan di Atambua pasca bentrok polisi-warga sudah kondusif

ANTARA News NTT

Foto

Syukuran HUT ke-6 Partai Gelora

Syukuran HUT ke-6 Partai Gelora

Pelepasan Tukik di Pantai Kelapa Tinggi

Pelepasan Tukik di Pantai Kelapa Tinggi

Peluncuran program makan bergizi gratis di NTT

Peluncuran program makan bergizi gratis di NTT

Perbaikan jaringan listrik akibat erupsi Gunung Lewotobi

Perbaikan jaringan listrik akibat erupsi Gunung Lewotobi

Bea Cukai Kupang Musnahkan Barang Hasil Penindakan

Bea Cukai Kupang Musnahkan Barang Hasil Penindakan

Logo Footer Antaranews ntt
kupang.antaranews.com
Copyright © 2025
  • Home
  • Terkini
  • Top News
  • Terpopuler
  • Nusantara
  • Nasional
  • Daerah
  • Lintas Daerah
  • Artikel
  • Ekonomi
  • Politik Hukum
  • Kesra
  • Foto
  • Video
  • Ketentuan Penggunaan
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • BrandA
  • ANTARA Foto
  • Korporat
  • PPID
  • www.antaranews.com
  • Antara Foto
  • IMQ
  • Asianet
  • OANA
  • Home
  • Seputar NTT
  • Ekonomi
  • Politik & Hukum
  • Kesra
  • Olahraga
  • Hiburan
  • Internasional
  • Foto
  • Video
notification icon
Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com