Pekerja migran NTT disekap di Malaysia

id Pekerja Migran

Pekerja migran NTT disekap di Malaysia

Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

"Saya sudah utus Kepala Dinas Tenaga Kerja dan tiga orang stafnya untuk berangkat ke Kuala Lumpur untuk mengecek dan menyelidiki kebenaran informasi tersebut," kata Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi ..
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengutus empat orang ke negeri jiran Malaysia untuk mengecek kebenaran adanya informasi yang menyebutkan bahwa beberapa pekerja migran asal NTT disekap di negara tersebut.

"Saya sudah utus Kepala Dinas Tenaga Kerja dan tiga orang stafnya untuk berangkat ke Kuala Lumpur untuk mengecek dan menyelidiki kebenaran informasi tersebut," kata Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi kepada Antara di Kupang, Kamis (2/1).

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan informasi yang beredar bahwa beberapa pekerja migran asal NTT disekap di negeri jiran tersebut dan meminta pertolongan untuk dikembalikan ke NTT.

"Saya sudah mengutus Kadis Tenaga Kerja dan sejumlah stafnya ke Kuala Lumpur sebelum akhir Desember 2019 untuk mengecek dan mencari tahu alasan penyekapan tersebut," kata Nae Soi.

Baca juga: Gubernur NTT dinilai putus asa tangani masalah pekerja migran

"Kita tunggu informasi saja dari mereka..saat ini mereka masih terus menelusuri kasus tersebut..kalau mereka sudah pulang baru saya sampaikan info selanjutnya," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Kriminal Umum Polda NTT Kombes Pol Yudi Sinlaeloe kepada wartawan di Kupang mengatakan Polda NTT juga mengirim Bripka Rudy Soik ke Kuala Lumpur untuk menyelidiki kasus tersebut di Malaysia.

Brigadir Kepala Rudy Soik ini merupakan salah satu anggota polisi yang melawan pimpinan Polda NTT akibat kasus perdagangan orang pada 2014.

"Kami cukup kirim Rudy Soik saja ke Malaysia, karena dia merupakan personel Polri yang terbaik dalam mengurai kasus perdagangan orang. Ini saatnya bagi Bripka Rudy Soik untuk membuktikan bahwa dia lah yang terbaik," kata Kombes Sinlaeloe.

Kasus tersebut juga kata Yudi belum dilaporkan ke Polda NTT. Maka dari itu untuk melakukan penyelidikan pihaknya bersinergis dengan pemerintah NTT untuk berangkat ke negeri jiran tersebut.

Baca juga: BP3TKI: sudah 108 pekerja migran NTT pulang berwujud jenasah