Tiga kapal feri ke Rote untuk angkut penumpang yang tertahan akibat cuaca buruk

id Feri

Tiga kapal feri ke Rote untuk angkut penumpang yang tertahan akibat cuaca buruk

Sebuah kapal motor penyeberangan Fery milik ASDP, bersiap meninggalkan pelabuhan penyeberangan Bolok Kupang. (ANTARA/Bernadus Tokan)

"Ada tiga kapal feri kami kerahkan ke Papela di Pulau Rote bagian timur untuk mengangkut arus balik penumpang yang tertahan akibat cuaca buruk," kata Hermin Welkis,,
Kupang (ANTARA) - PT ASDP (Persero) Indonesia Ferry Cabang Kupang, Rabu (8/1) mengerahkan tiga kapal motor penyeberangan (KMP) feri ke Pulau Rote untuk mengangkut para penumpang arus balik yang tertahan di wilayah itu akibat cuaca buruk.

"Ada tiga kapal feri kami kerahkan ke Papela di Pulau Rote bagian timur untuk mengangkut arus balik penumpang yang tertahan akibat cuaca buruk," kata Manager Usaha PT ASDP (Persero) Indonesia Ferry Cabang Kupang Hermin Welkis kepada Antara.

Dia mengemukakan hal itu, menjawab pertanyaan seputar rencana pengoperasian kembali kapal-kapal motor penyeberangan ke daerah-daerah di NTT, dan kemungkinan adanya pelayaran ekstra untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat arus balik Natal dan Tahun Baru 2020.

"Hari ini, kami mulai buka kembali pelayaran. Ada tiga kapal yang diberangkatkan dari pelabuhan penyeberangan Bolok menuju Rote Ndao karena ada penumpukan penumpang dan kendaraan di pulau yang berjarak sekitar 40 mil dari Kupang itu," katanya.
Dua bocah sedang bermain di pantai Kupang, saat perairan wilayah itu sedang diamuk gelombang. (ANTARA/Bernadus Tokan)
ASDP sejak Minggu (5/1), menghentikan aktivitas pelayaran ke semua lintasan penyeberangan akibat cuaca buruk yang sedang melanda wilayah perairan NTT.

Dalam beberapa hari terakhir ini, tinggi gelombang di wilayah perairan NTT berkisar antara 4 - 6 meter, sehingga sangat berbahaya bagi keselamatan pelayaran.

Kondisi ini terjadi, karena terdapat daerah tekanan rendah di Samudera Hindia barat Australia, sehingga menimbulkan peningkatan kecepatan angin hingga mencapai 56 km/jam di wilayah dataran rendah NTT.

"Lintasan penyeberangan yang lain untuk sementara masih ditutup. Kalau laporan BMKG menyebutkan bahwa kondisi perairan di wilayah NTT membaik, kami akan segera buka kembali lintasan penyeberangan yang masih ditutup itu," katanya.
Kapal motor penyeberangan Feri masih berlabuh di perairan laut Hansisi untuk menghindari gelombang. (ANTARA/Bernadus Tokan)