Siklon tropis Claudia II landa NTT

id siklon tropis claudia,NTT

Siklon tropis Claudia II landa NTT

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari, Kupang, Agung Sudiono Abadi . (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer pada 12 Januari 2020 pukul 10.00 WITA, teridentifikasi siklon tropis Claudia kategori dua berada di Samudra Hindia sebelah Selatan NTT..
Kupang (ANTARA) - Siklon tropis Claudia kategori dua dilaporkan melanda wilayah selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan diprakirakan akan semakin kuat.

"Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer pada 12 Januari 2020 pukul 10.00 WITA, teridentifikasi siklon tropis Claudia kategori dua berada di Samudra Hindia sebelah Selatan NTT," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari, Agung Sudiono Abadi di Kupang, Minggu (13/1).

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan penyebab hujan disertai angin kencang melanda wilayah provinsi berbasis kepulauan itu, sejak pagi.

Menurut dia, siklon tropis Claudia kategori dua berada di Samudra Hindia sebelah Selatan NTT, dengan koordinat 14.0LS, 123.6BT atau 364 km tengggara Stasiun Meteorologi DC Saudale Rote Ndao.

Kondisi ini menyebabkan terjadi pertemuan angin (konvergensi) serta belokkan angin di atas wilayah NTT.
Nelayan membuang pukat di Teluk Kupang yang berpotensi bergelombang tinggi. (ANTARA/BMKG)


Selain itu, anomali suhu muka laut di wilayah Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara berkisar -0.5° celsius hingga +1.75° celsius yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang.

Baca juga: BMKG: Siklon tropis Lili bergerak di timur Kupang
Baca juga: Tropis Blake sudah menjauh dari Indonesia


Kondisi inilah yang dapat berpotensi menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga deras disertai petir dan angin kencang yang berpotensi mencapai >30 km/jam di hampir seluruh wilayah NTT dalam periode beberapa hari ke depan.

Wilayah yang paling berpotensi terjadinya cuaca ekstrem, terutama berada di wilayah Kabupaten Sabu, Rote Ndao, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS, TTU, Belu, Malaka, Lembata, Nagekeo, Alor, sebagian Flores Timur, serta Sumba Timur.

Berkaitan dengan itu, masyarakat dihimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, sambaran petir, dan jalan licin.*