Rakor BOP Labuan Bajo sikapi arahan Presiden Jokowi

id JOkowi,rakor,BOP LABUAN BAJO

Rakor BOP Labuan Bajo sikapi  arahan Presiden Jokowi

Rakor BOP Labuan Bajo menanggapi tujuh arahan dari Presiden Joko Widodo untuk pengembangan kawasan pariwisata di daerah itu. (Antara Foto/ Ho-Luis)

"Rakor hari ini adalah bentuk tindak lanjut arahan Presiden Jokowi yang kami tindak lanjuti dengan rapat sinergitas stakeholder pariwisata," kata Direktur Utama BOP LBF Sana Fatina.
Kupang (ANTARA) - Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOP - LBF), mengelar rapat koordinasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Bidang Pariwisata menanggapi arahan dari Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke kawasan pariwisata itu.

Direktur Utama BOP LBF Sana Fatina saat memimpin rapat koordinasi tersebut di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Kamis, (6/2) mengatakan bahwa pihaknya mencatat tujuh arahan Presiden Joko Widodo terkait pembangunan pariwisata di Labuan Bajo.

"Rakor hari ini adalah bentuk tindak lanjut arahan Presiden Jokowi yang kami tindak lanjuti dengan rapat sinergitas stakeholder pariwisata," katanya.

Oleh karena itu kata dia BOP LBF sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah menginisiasi rapat koordinasi pada Kamis (6/2) dengan seluruh Perangkat Daerah di Kabupaten Manggarai Barat.

Baca juga: TNK dipersiapkan untuk peserta KTT G-20

Dalam rapat tersebut ia mengatakan bahwa tujuh arahan dari Presiden Jokowi adalah pertama, Melakukan Penataan Kawasan secara terintegrasi, baik yang berkaitan dengan kerapian, kebersihan, kenyamanan, dan keamanan bagi para wisatawan.

Kedua, pembangunan infrastruktur, yaitu dengan segera membangun "run away" dan terminal bandara Komodo pada awal tahun 2020. Melalui pembangunan "run away "terminal bandara Komodo ini diharapkan dapat meningkatkan trafic kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun domestik.

Kemudian catatan ketiga adalah mula menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dengan meningkatkan keahlian dan kompetensi SDM masyarakat lokal yang sesuai dengan kebutuhan industri pariwisata yang ada.

Baca juga: Pengembangan pariwisata di Manggarai Barat tidak lagi fokus ke TNK

" Yang keempat adalah pengelolaan sampah dengan mengadakan gerakan bersih sampah di dalam laut dan pesisir serta menyiapkan infrastruktur untuk pembuangan sampah," ujar dia.

Lalu yang kelima adalah pengadaan air baku dengan menyiapkan tambahan untuk air baku untuk mengatasi keterbatasan debit air sekaligus memenuhi kebutuhan air bersih terstandar.

Catatan keenam adalah pPromosi pariwisata melalui kegiatan promosi besar-besaran. Target promosi di akhir tahun 2020, ketika semua sudah rapi dan tertata termasuk digelarnya even internasional yang diharapkan mampu menarik wisatawan.

Baca juga: Labuan Bajo, pilot project manajemen krisis bencana

Dan yang terakhir adalah keamanan wisatawan melalui penguatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkaitan dengan keamanan para wisatawan, baik dari Basarnas, BNPB, BPBD, Dinas Kesehatan dan Dinas-Dinas terkait lainnya.

Ia menambahkan bahwa rakor kali ini sekaligus untuk menkosolidasikan apa-apa saja yang harus disiapkan bersama oleh BOP LBF, Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat dan Pemerintah Pusat untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo tahun 2020 ini.

"Kami berharap, rakor kali ini dapat menjadi stimulisator bagi terlaksananya percepatan pembangunan pariwisata di Labuan Bajo", ujar Sana.