Kupang (Antara NTT) - Para pengguna Pertalite di Kota Kupang mengeluh, karena jenis bahan bakar minyak (BBM) tersebut stoknya habis di dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur ini.
"Tadi saya sudah mengantre dan hendak membeli Pertalite di sini, tetapi sampai di sini ternyata sudah habis bahan bakarnya," kata Muhammad Affandi, seorang pengendara bermotor roda dua yang ditemui di salah satu SPBU di Kota Kupang, Rabu (16/11).
Ia mengaku, pada Selasa (15/11), dirinya sudah sempat membeli BBM jenis Pertalite di SPBU yang berada di wilayah TDM Kota Kupang, namun karena belum ada, makanya ia pun mengurungkan niatnya untuk membeli pada hari itu.
"Jadi sebenarnya sudah terjadi kekosongan BBM jenis Pertalite di SPBU tersebut sejak kemarin. Hari ini saya hendak membelinya lagi tetapi ternyata masih kosong juga," ujarnya.
Hal tersebut juga diakui oleh Alfred Moa salah seorang pengendara mobil pribadi yang ditemui di SPBU di jalan El Tari Kupang.
"Kebetulan kantor saya daerah sini, jadi saya selalu membeli Pertalite di sini, tetapi ternyata sudah habis, dan dari kemarin," tambahnya.
Ia mengharapkan agar pihak Pertamina mulai bisa membuka outlet baru untuk penjualan BBM jenis Pertalite tersebut, karena selain harganya terjangkau, tetapi kualitasnya juga menjanjikan.
"Saya coba pakai Pertalite sejak pertengahan Oktober, dan cukup menjanjikan. Teman-teman saya juga banyak yang berpindah dari premium ke Pertalite," ujarnya.
Branch Manager PT. Pertamina wilayah Kupang Fanda Chrismianto mengakui konsumsi BBM jenis Pertalite di Kupang memang sangat tinggi.
"Di SPBU TDM memang sudah habis dari semalam, tetapi saya kurang tahu yang di jalan El Tari, tetapi kalau habis berarti pengguna BBM tersebut sangat tinggi," tambahnya.
Ia mengatakan, kehabisan Pertalite tersebut karena memang konsumsi Pertalite di daerah itu cukup mengairahkan semenjak dilakukan uji pasar di Kota Kupang.
Menurutnya jika digabungkan rata-rata konsumsi konsumsi pertalite di Kupang dan Kabupaten Belu di periode Oktober sebesar 14.8 KL perhari.
"Hal ini sangat mengembirakan , karena diluar prediksi atusiasme masyarakat sangat tinggi. Sebelumnya kita perkirakan di angka 7 KL per harinya pada periode pasar ini, tetapi ternyata melebihi, bahkan sampai 14.8 KL per hari" tuturnya.
Fanda menambahkan melihat animo masyarakat yang sangat tinggi tersebut, pihaknya sedang mendorong Pertalite dapat disediakan di TBBM Tenau Kupang. Sebab sejauh ini suplai Pertalite dilakukan dari Atapupu di Kabupaten Belu.